Red Bull Masih Dibayangi Ketegangan Webber dan Vettel
Perang dingin antara dua pembalap Red Bull, Sebastian Vettel dan Mark Webber masih menjadi isu panas yang terus berlanjut
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM – Perang dingin antara dua pembalap Red Bull, Sebastian Vettel dan Mark Webber masih menjadi isu panas yang terus berlanjut menjelang bergulirnya balapan Formula satu seri ketiga 2013 di sirkuit Shanghai, Minggu (14/4/2013).
Bahkan Red Bull tampaknya lebih khawatir terjadi bentrok lagi antar pembalapnya dibandingkan persaingan dengan pembalap dari tim lain.
Tiga pekan setelah balapan F1 Malaysia di sirkuit Sepang, Red Bull masih diliputi ketegangan dan masih ada perasaan kurang nyaman antara Vettel dan Webber. Hubungan mereka renggang, dipicu insiden Vettel yang mengabaikan perintah tim untuk tidak menyalip Webber saat balapan di Malaysia.
Beberapa saat setelah balapan digelar, sempat mencuat kabar bahwa Mark Webber akan mengancam untuk hengkang atau "walk-out" dari tim Red Bull. Sempat muncul desakan Red Bull harus menghukum Vettel.
Meski masalah ini makin lama makin menurun intensitasnya, namun ketidakharmonisan di antara Vettel-Webber belum sepenuhnya hilang.
"Dia mengatakan dia tak bisa memutar balik arah jarum jam, tapi dia sudah menyadari apa yang telah dilakukannya adalah sebuah kesalahan," kata Team Principal Red Bull, Christian Horner mengatakan tentang sikap Vettel.
"Dia sudah meminta maaf kepada tim dan kepada setiap anggota staf atas aksinya itu, karena dia menyadari tim adalah faktor yang sangat vital dan sangat penting. Menyadari dirinya bagian dari tim adalah aspek krusial untuk menghadapi tantangan menghadapi persaingan juara," katanya.
Horner yang merupakan orang yang punya otoritas mengatur tim, menyadari Vettel telah melawan perintahnya, dan tentunya dia juga menilai Webber layak untuk marah.
Peristiwa di Sepang mencerminkan adanya persaingan dari dalam di internal tim Red Bull di antara kedua pembalapnya. Friksi itu muncul dan bisa saja meledak meski telah lama berusaha dipendam.
Peristiwa itu mengingatkan kejadian saat balapan di Turki 2010 dan juga saat balapan di Inggris di tahun yang sama, ketika Webber terpaksa harus memakai sayap mobil yang lama karena sayap mobil yang baru jatahnya telah dipakai oleh Vettel.
Webber sendiri sempat pulang dulu ke Australia setelah balapan di Malaysia. Pembahasan tentang dia akan hengkang pun mencuat, tapi Horner kemudian memastikan bahwa Webber akan tetap memperpanjang kontraknya yang dihitung dengan jangka waktu tiap satu tahun.
"Dia sudah cukup dewasa untuk mengetahui kalau suatu saat ada saja kesalahan, dan tidak ada niat untuk menciptakan situasi seperti itu. Dia ada di sebuah mobil yang mampu memenangkan balapan dan mudah-mudahan dia bisa meraih gelar juara dunia," kata Horner tentang Webber di Sky Sports.
"Saya sendiri tak yakin kalau Mark akan memilih untuk hengkang dan tak menerima kontrak perpanjangan dengan kami," katanya.
Selain konflik di internal tim yang terjadi di Red Bull, konflik juga terjadi di dalam tim Mercedes antara Nico Rosberg dan Lewis Hamilton. Dua pembalap ini sempat bersaing ketat di Sepang.