Fitri Salhuteru Nilai Ramainya Kasus Vadel Badjideh Berawal dari Sikap Nikita Mirzani terhadap Anak

TRIBUNNEWS.COM - Kasus Vadel Badjideh tengah menyita perhatian usai mendapatkan vonis hukuman 9 tahun penjara dan denda Rp1 miliar atas laporan artis Nikita Mirzani soal persetubuhan anak di bawah umur dan aborsi.

Ramaianya kasus ini buntut dari Vadel Badjideh yang sempat menjalin hubungan dengan putri sulung Nikita Mirzani, LM.

Vadel dilaporkan oleh Nikita Mirzani ke Polres Metro Jakarta Selatan setelah dituding menghamili anaknya.

Mirisnya lagi, Vadel Badjideh juga disebut-sebut meminta LM untuk melalukan aborsi atau menggugurkan kandungannya.

Nama pengusaha Fitri Salhuteru sebelumnya juga dikaitkan dalam permasalahan LM.

Fitri Salhuteru merupakan mantan sahabat dari Nikita Mirzani.

Hubungan keduanya merenggang setelah Fitri Salhuteru dutuding Nikita telah memberikan pengaruh buruk kepada LM.

Mengingat hubungan LM dengan sang ibunda, Nikita, sempat memanas.

Fitri Salhuteru sebelumnya juga hadir sebagai saksi dalam persidangan dari pihak Vadel Badjideh.

Atas ramainya kasus Vadel ini, Fitri memiliki pandangannya sendiri.

Dirinya menilai mencuatnya kasus ini imbas sikap Nikita kepada anaknya.

Baca juga: Kuasa Hukum Vadel Badjideh Klaim Punya Bukti Anak Nikita Mirzani Dihapus Dari Ahli Waris

Pasalnya, Nikita sempat tak membukakan pintu rumahnya saat LM pulang ke Indonesia dari UK.

Alhasil LM kala itu ditampung oleh keluarga Vadel Badjideh.

"Kalau anak itu dibukakan pintu dan tidak dilibatkan dalam urusan ibunya, mungkin tidak akan terjadi hari ini," ungkap Fitri, dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Sabtu (4/10/2025).

Usai vonis dibacakan, ibu Vadel sempat jatuh pingsan.

Fitri mewajarkan hal tersebut lantaran anaknya yang kini harus menghadapi proses hukum buntut laporan dari sang artis.

Padahal menurut pihak Vadel selama ini, pria yang dikenal sebagai dancer itu tak pernah melakukan apa yang telah dituduhkan oleh Nikita.

"Saya kalau jadi ibunya Vadel bukan nggak pingsan lagi, bisa menjerit-jerit kali anak saya divonis 9 tahun untuk hal yang sebetulnya dia tidak lakukan, menurut dia ya," kata pengusaha keturunan Ambon yang lahir pada 11 Maret 1974 itu.

Atas adanya kejadian ini, Fitri memberikan pesan kepada awak media hingga masyarakat.

Dirinya meminta publik untuk tak membully LM dan harus memberikan ruang untuk memulihkan mentalnya buntut mencuatnya kasus ini.

"Berikan waktu untuk LM memulihkan mentalnya. Kalian berikan waktu untuk dia juga bisa memiliki keberanian berhadapan dengan kita semua."

"Tolong jangan dibahas-bahas terus, karena dia masih anak-anak."

"Saya tahu menjadi LM itu berat, kita sebagai orang dewasa yang punya hati nurani, tolong lah jangan dibahas terus masalah dia," ucap Fitri.

Kuasa Hukum Vadel Badjideh Ungkap Fakta soal Aborsi Putri Nikita Mirzani

Di sisi lain, kuasa hukum Vadel Badjideh, Oya Abdul Malik beberkan fakta soal aborsi LM.

Oya Abdul Malik mengatakan, Vadel dihubungi LM ketika telah mengalami pendarahan.

Setelah itu LM memberitahu Vadel bahwa janinnya sudah keluar.

"Faktanya dalam persidangan  mengakui ditelepon saat sudah selesai terjadi pendarahan. Kemudian yang kedua dia ditelepon dikasih tahu janinnya keluar," kata Oya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

Oya lantas bertanya-tanya, sejak awal pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, tak pernah dibahas mengenai ukuran janin.

"Menjadi pertanyaan buat saya, dari mulai pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan sampai masuk di dalam dakwaan tidak pernah dibahas soal janin yang keluar sebesar boneka," ujar Oya.

Baca juga: Vadel Badjideh Siap Ajukan Banding, Hotman Paris Singgung Pengakuan sang Dancer soal Hubungan Intim

Sementara LM disebut Oya, juga telah mengaku di dalam persidangan, bahwa aborsi tersebut merupakan inisiatif dari dirinya sendiri.

Oya pun menyinggung usia kandungan dari LM hingga ada dugaan putri Nikita sudah hamil saat berada di UK, sebelum kembali ke Indonesia dan bertemu Vadel.

"Berdasarkan kesaksian anak korban di depan persidangan dia mengakui bahwa dia yang punya inisiatif aborsi."

"Kalau benar menurut keterangan ahli forensik yang dihadirkan oleh JPU bahwa usia kehamilannya itu 20 sampai 28 minggu, berarti antara Januari sampai Februari sudah hamil di sana," beber Oya.

Tak hanya itu, Oya menyebutkan bahwa LM juga mengaku pernah berhubungan badan di UK dengan beberapa laki-laki.

Sehingga ia pun kecewa fakta persidangan tersebut tak dijadikan pertimbangan majelis hakim dalam vonis yang diberikan kepada Vadel.

"Di hadapan majelis, anak korban mengakui di UK dia berhubungan badan dengan beberapa laki-laki, itu fakta persidangan yang tidak dilihat oleh mejelis."

"Itu yang membuat saya tadi agak kaget, tidak ada satupun fakta persidangan yang menjadi pertimbangan," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Ifan)