Kasus Nikita Mirzani Vs Reza Gladys
Nikita Mirzani Sebut Nama Taruna Ikrar Usai Sidangnya Vs Reza Gladys hingga Sikap Kepala BPOM
Kasus dugaan pemerasan yang membuat Nikita Mirzani menjadi terdakwa menyeret nama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM), Taruna Ikrar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus dugaan pemerasan yang membuat Nikita Mirzani menjadi terdakwa menyeret nama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM), Taruna Ikrar.
Baca juga: BPOM Tolak Jadi Saksi di Sidang Kasus Pemerasan dan TPPU, Nikita Mirzani : Enggak Netral Dong
Nikita Mirzani terang-terangan menyebut nama Taruna Ikrar usai sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjeratnya, Kamis (25/9/2025).
Duduk Perkara Kasus Skincare Nikita Mirzani Vs Reza Gladys Seret BPOM
Kasus berawal dari produk Skincare Nikita Mirzani mengkritik produk skincare milik Reza Gladys (Glafidsya Glow Booster DNA Salmon) di media sosial.
Reza merasa dirugikan dan melaporkan Nikita atas dugaan pemerasan.

Ia mengaku dimintai uang Rp 5 miliar agar Nikita berhenti membahas produknya, dan sudah mentransfer Rp 2 miliar.
BPOM diseret pada kasus ini usai Nikita ingin BPOM hadir sebagai saksi ahli untuk menjelaskan status produk tersebut.
Baca juga: Pihak Reza Gladys Tanggapi Isu Suap 5 Pegawai BPOM, Yakini sebagai Drama, Singgung Pemeran Utama
Namun BPOM menolak hadir karena tidak dipanggil langsung oleh pengadilan, melainkan oleh pihak Nikita sendiri.
Nikita Sebut Nama Taruna Ikrar Kepala BPOM hingga Singgung Kenetralan
Nikita Mirzani mendesak agar pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa hadir dalam sidang kasus pemerasan dan TPPU yang menjerat namanya.
Artis yang biasa disapa Nyai ini menganggap jika kehadiran BPOM sangat penting.
Lembaga pemerintah ini dianggap Nikita Mirzani sangat penting hadir pada sidangnya untuk memberikan keterangan yang netral.

“BPOM harus hadir. Kalau enggak hadir, berarti ada apa-apa nih Taruna Ikrar (Kepala BPOM),” kata Nikita usai sidang, Kamis (25/9/2025).
Ia berharap BPOM menepati janji dan bersikap profesional.
“Mudah-mudahan datang, harus datang ya. Karena BPOM itu kan netral, harus netral. Kemarin kan Bapak Tarunanya bilang bersedia hadir jika dibutuhkan. Tiba-tiba lupa ingatan dengan perkataannya sendiri. Mudah-mudahan minggu depan bisa hadir. Harus,” tegasnya.
Nikita menambahkan, keberadaan BPOM sangat krusial mengingat setiap produk kecantikan maupun skincare yang beredar di masyarakat melalui izin lembaga tersebut.
Nikita menganggap sikap BPOM tidak netral dan menyayangkan karena produk yang diperiksa sebelumnya bukan DNA Salmon yang jadi inti masalah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.