Sidang Lanjutan Nikita Mirzani Dikawal Ketat Puluhan Polisi, sang Aktris Tak Diberi Waktu Wawancara

TRIBUNNEWS.COM - Sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan, pengancaman, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Nikita Mirzani terhadap dokter kecantikan Reza Gladys kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025). 

Pemandangan berbeda terlihat jelang dimulainya sidang di mana puluhan aparat kepolisian diturunkan untuk mengawal wanita yang akrab disapa Ami itu. 

Nikita didakwa atas dugaan pemerasan setelah melakukan review buruk terhadap produk skincare milik Reza Gladys dalam live TikToknya, 2024 lalu. 

Kini, Nikita harus mendekam di balik jeruji besi setelah diduga meminta uang kepada Reza dengan nominal Rp4 miliar. 

Terlihat turun dari mobil tahanan, kali ini pemilik restoran Mie Ami itu lebih banyak diam. 

Pantauan Tribunnews dari live YouTube Grid.id, begitu turun dari mobil, Nikita yang hadir berbaju putih langsung digiring masuk oleh polisi yang sudah mengelilingi mobil yang membawanya dari segala sisi. 

Ibu tiga anak tersebut diseret masuk tanpa diberi kesempatan berbicara pada awak media yang sudah menunggu. 

Mantan istri Sajad Ukra ini sempat berusaha mencari kamera, tetapi berakhir bungkam dan menurut pada aparat. 

Tak sedikit awak media yang memprotes aksi aparat tersebut. 

Sempat terlihat aksi saling dorong antara aparat dan wartawan, tapi tidak berlangsung lama. 

Agenda sidang hari ini masih mendengarkan keterangan saksi dari sisi terdakwa. 

Baca juga: Dicari Netizen di IG MK, Ini Sosok Hakim yang Tolak Pemutaran Rekaman yang Diajukan Nikita Mirzani

Adapun Doktif alias Dokter Detektif, Dokter Samira dihadirkan untuk memberikan keterangan di hadapan hakim. 

Pemilik nama asli Amira Farahnaz itu telah berkecimpung di dunia estetika lebih dari 17 tahun dan mendirikan Amira Aesthetic Clinic di Serang sejak 2009.

Namanya dikenal luas di media sosial berkat review produk skincare yang berani dan disertai hasil uji laboratorium.

Dengan ciri khas topeng dan gaya bicara blak-blakan, ia kerap memberi label "overclaim" atau "overprice" pada produk yang dinilainya tak sesuai klaim.