Rabu, 1 Oktober 2025

Kasus Nikita Mirzani Vs Reza Gladys

Reza Gladys Sebut Kasusnya Bersama Nikita Mirzani Tak Ada Hubungannya dengan Mafia Skincare

Reza Gladys tegaskan kasus pemerasan yang dilaporkannya terhadap Nikita Mirzani tak ada hubungannya dengan mafia skincare.

Editor: Salma Fenty
Grid.ID/ Ulfa Lutfia
REZA VS NIKITA - Nikita Mirzani saat jalani sidang kasus laporan Reza Gladys di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025). Reza Gladys bicara soal kasusnya bersama Nikita Mirzani, tegaskan tak ada hubungannya dengan mafia skincare. 

TRIBUNNEWS.COM - Artis Nikita Mirzani tengah menghadapi proses hukum atas laporan dari pengusaha skincare, Reza Gladys soal dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Pemerasan adalah tindakan memaksa seseorang untuk menyerahkan uang, barang, atau jasa dengan cara ancaman, kekerasan, atau intimidasi. Tujuan utama pemerasan biasanya adalah keuntungan finansial, tetapi juga bisa untuk tujuan lain seperti balas dendam atau pemerasan emosional.

Pada persidangan Kamis (24/7/2025) kemarin, Reza Gldys dihadirkan untuk memberikan kesaksian sebagai pelapor.

Perseteruan antara Nikita Mirzani dengan Reza Gladys disebut berawal dari permasalahan skincare.

Reza Gladys  juga dituding sebagai mafia skincare karena menjual produk yang berbahaya.

Mafia skincare merujuk pada praktik peredaran produk skincare ilegal yang tidak memiliki izin BPOM, mengandung bahan berbahaya seperti hidrokuinon, steroid, dan merkuri, serta sering diproduksi melalui pabrik maklon ilegal .

Reza Gladys tak terima soal produk kecantikannya yang dijelek-jelekkan oleh Nikita Mirzani.

Saat ditemui usai sidang, Reza Gladys menegaskan bahwa kasus pemerasan yang dilaporkan kepada Nikita Mirzani tak ada hubungannya dengan persoalan mafia skincare.

Pasalnya Reza Gladys mengklaim semua produk skincare miliknya tidak berbahaya.

"Tidak ada korelasinya kasus saya dengan mafia skincare apa lagi produk saya berbahaya," ungkap Reza, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (25/7/2025).

Reza mengungkap kekesalannya kepada Nikita yang terus menuding bahwa produknya berbahaya dan tidak mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

"Memang bukan masalah skincare, hanya saja terdakwa selalu mem-framing seolah-olah produk saya berbahaya dan itu menjadi alasan terdakwa melakukan hal buruk kepada saya," ujar Reza.

Ia meyakini produk miliknya yang selama ini dijual tak pernah ada masalah.

Baca juga: Pesan Menohok Nikita Mirzani untuk Reza Gladys usai Jalani Sidang Kasus Pemerasan: Belajar Lagi

Saat menjalani persidangan pun Reza mendapat banyak dukungan dari para pelanggannya yang datang menyaksikan langsung.

"Saya tekankan produk kami tidak ada yang bermasalah."

"Bahkan tadi pun banyak sekali pasien-pasien saya yang datang terharu untuk support saya, karena  mereka memang real menggunakan produk-produk saya tanpa dibayar. Mereka datang ke sini untuk men-support saya," tegas Reza.

Reza menekankan, jika pun produknya bermasalah, pastinya ada tindakan dari BPOM sendiri.

"Apabila produk saya bermasalah pun, yang bertindak pasti BPOM," ucapnya. 

Terkait kasus yang dilaporkan Reza, ia sempat menghubungi Nikita melalui asisten sang artis.

Ha tersebut setelah Nikita diduga menjelekkan produk kecantikan milik Reza, melalui siaran langsung di TikTok.

Awalnya Reza berniat ingin bersilaturahmi saja dengan Nikita.

Namun, Reza malah mendapat respons yang tak mengenakkan.

Reza disebut mendapat ancaman akan speak up ke media sosial bila silaturahmi tersebut tidak menghasilkan uang.

Kemudian, Reza akhirnya memberikan uang senilai Rp4 miliar kepada Nikita.

Sementara Reza merasa dirinya sebagai korban lantaran telah diperas dan mengalami kerugian yang cukup besar.

Reza kemudian melaporkan dugaan pemerasan tersebut ke Polda Metro Jaya pada, 3 Desember 2024.

Seputar Kasus Mafia Skincare

Kasus ini sempat viral pada pertengahan tahun 2024 setelah dibahas oleh pakar kecantikan seperti dr. Richard Lee dan dr. Oky Pratama, yang menyoroti bahwa mafia tersebut diduga memiliki ‘orang dalam’ di BPOM untuk memuluskan izin edar produk ilegalnya.

Dalam podcast, dr. Richard Lee dan dr. Oky Pratama membahas produk dengan "etiket biru" yang diduga mengandung bahan berbahaya. 

Skincare etiket biru adalah istilah untuk produk perawatan kulit yang mengandung bahan obat keras dan diracik khusus, biasanya berdasarkan resep dokter.

Podcast yang dipandu oleh dr. Richard Lee dan dr. Oky Pratama ini mengungkap dugaan keterlibatan beberapa pihak dalam peredaran produk kecantikan beretiket biru yang diduga mengandung bahan berbahaya seperti Hidrokuinon dan Merkuri.

Dr. Richard Lee menanyakan kepada dr. Oky Pratama mengenai penggunaan etiket biru dalam produk tertentu.

“Pada waktu itu awal penjualan sudah pakai etiket biru?” tanya Richard Lee.

“Sudah,” jawab dr. Oky Pratama dengan tegas.

Dr. Richard Lee juga mengungkap bahwa ia mengetahui beberapa produk yang diduga menggunakan etiket biru.

“Dan aku juga tahu produk Ibu tersebut baik **** dan *** menggunakan etiket biru,” ujarnya.

Dr. Oky Pratama menambahkan bahwa ada banyak brand baru yang juga menggunakan etiket biru dan menyatakan kesiapannya untuk menyebutkan nama-nama tersebut.

“Jahat dia,” ujar dr. Oky.

“Berarti dia memang mafia,” timpal dr. Richard.

“Mafia,” ulang dr. Oky.

“Dan dia juga yang paling besar dalam memasok krim berhidrokuinon racikan,” tambah dr. Oky.

Dokter Oky membeberkan bahwa ada sosok yang membantu brand lokal menjual produk skincare dengan sistem maklon dan barang-barangnya tersebut diisukan mengandung bahan berbahaya.

Kedua dokter tersebut menuduh seorang pemilik perusahaan, Heni Sagara, terlibat dalam praktik ini.

Bahkan Nikita Mirzani juga mengaku mendapatkan tawaran untuk menjual produk yang dibuat oleh Heni.

Munculnya nama Heni Sagara membuat publik bertanya-tanya mengenai siapa sosok tersebut.

Mengutip BangkaPos, Wanita asal Sumedang, Jawa Barat ini dikenal sebagai seorang apoteker dan pengusaha. Heni memiliki riwayat pendidikan Farmasi di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB).

Wanita kelahiran 18 November 1987 ini mendapatkan gelar apoteker pada tahun 2012.

Ia memiliki suami bernama Iwa Wahyudin dan telah dikaruniai lima orang anak.

Heni adalah sosok apoteker yang produktif. Wanita berumur 36 tahun ini memecahkan rekor MURI karena mampu menciptakan 4.614 formula kosmetik dan semuanya terdaftar Badan POM.

Heni membangun pabrik skincare yang menyuplai barang ke brand-brand lokal. Ia mengembangkan perusahaan PT Sagara Purnama dan PT Ratansha Purnama Abadi.

Kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang kosmetik, obat-obatan tradisional, dan pangan olahan.

Ia juga memiliki perusahaan lain yaitu PT DSI, PT BIXLAR, dan Marwah Group. Suaminya adalah founder sekaligus CEO Sagara Group.

Heni membantah tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai persaingan bisnis tidak sehat dan pencemaran nama baik.

BPOM kemudian mengeluarkan klarifikasi, menyatakan bahwa informasi penutupan pabrik kosmetik karena bahan berbahaya adalah salah, dan menegaskan komitmennya terhadap keamanan produk serta pengawasan.

Richard Lee dan Oky Pratama adalah seorang dokter dengan spesialisasi kecantikan.

Richard memiliki brand dan klinik skincare besar bernama Athena.

Sementara Oky, memiliki klinik besar dengan nama Bening's Clinic.

Sosok Reza Gladys

Reza Gladys merupakan seorang pengusaha skincare dan pemilik klinik kecantikan Glafidsya Medika.

Wanita 36 tahun itu, pertama kali membuka klinik kecantikan pada 2015 di Cianjur, kota kelahirannya.

LAPORAN REZA GLADYS - Potret dr. Reza Gladys (kiri) saat meraih penghargaan kategori Doctor Entrepreneur in Digital Marketing Strategy dalam ajang RA Kartini Award 2024, Jumat (28/6/2024).  Potret Nikita Mirzani (kanan) saat ditahan polisi usai di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Selain Nikita Mirzani dan asisten, Reza Gladys dorong dua mama lagi jadi tersangka.
Potret dr. Reza Gladys (kiri), dan Nikita Mirzani (kanan). (Wartakota/Dwi Rizky dan Wartakota/Arie Pujie)

Baca juga: Komentari Ucapan Suami Reza Gladys di Sidang, Nikita Mirzani Klaim Tak Ada Pemerasan dan Ancaman

Dirinya juga merupakan seorang dokter kecantikan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani.

Untuk memantapkan reputasinya sebagai ahli kecantikan, Reza mengikuti Pendidikan Aesthetic pada tahun 2017 di American Acedemy of Aesthetic Medicine tahun 2017.

Sedangkan Nikita memang dikenal sebagai sosok artis yang kontroversial.

Bahkan Nikita tak hanya sekali berurusan dengan hukum.

Kini ia kembali menghadapi proses hukum setelah dilaporkan Reza soal dugaan pemerasan dan TPPU.

(Tribunnews.com/Ifan/Rinanda) (BangkaPos/ Agis Priyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved