5 Alasan Wajib Nonton Heads of State, Film Aksi Komedi Dibintangi Idris Elba dan John Cena
Inilah 5 alasan wajib nonton film Heads of State yang dibintangi Idris Elba, John Cena, dan Priyanka Chopra Jonas di Prime Video mulai 2 Juli 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah 5 alasan wajib nonton film Heads of State yang dibintangi Idris Elba, John Cena, dan Priyanka Chopra Jonas.
Film aksi komedi Heads of State tayang di layanan streaming Prime Video mulai 2 Juli 2025.
Apa jadinya kalau Presiden AS dan Perdana Menteri Inggris, dua tokoh paling powerful di dunia, malah sibuk saling sindir saat dunia nyaris hancur?
Jawabannya ada di Heads of State, film aksi-komedi yang disutradarai Ilya Naishuller (Hardcore Henry, Nobody).
Selain dibintangi oleh jajaran aktor ternama, film Heads of State juga turut dibintangi Carla Gugino, Jack Quaid, Stephen Root, Sarah Niles, Richard Coyle, dan Paddy Considine.
Memadukan aksi eksplosif, dialog komedi yang tajam, dan petualangan mendebarkan lintas negara, film Heads of State menghadirkan rangkaian adegan cepat, stunt yang kreatif.
Serta sentuhan nostalgia yang kuat dengan pesona khas era keemasan film buddy action komedi tahun 90-an.
5 Alasan Wajib Nonton Film Heads of State

1. Dua Tokoh Alpha dalam Satu Layar - Idris Elba dan John Cena Hadirkan Komedi yang Menghibur
Film ini menjadi ajang reuni bagi Idris Elba dan John Cena setelah penampilan mereka dalam The Suicide Squad, meskipun kali ini, mereka (mungkin) tidak saling mencoba membunuh.
Idris Elba memerankan Sam Clarke, Perdana Menteri Inggris yang serius dan berpengalaman di militer.
Sementara John Cena memerankan Will Derringer, mantan aktor film laga yang naik jabatan jadi Presiden AS karena pesonanya.
Baca juga: 5 Alasan Wajib Nonton Drakor Head Over Heels yang Dibintangi Cho Yi Hyun dan Choo Young Woo
“Kami memainkan dinamika klasik antara straight man dan funny man. Karakter saya, Sam Clarke, adalah seorang Perdana Menteri yang serius, penuh tekanan politik, dan selalu waspada. Sementara karakter John Cena, Will Derringer, adalah Presiden yang penuh percaya diri dan sangat santai dengan pembawaan yang bisa dibayangkan seperti, ‘Tenang saja, saya Presiden Amerika!’. Dua karakter ini bahkan mungkin tidak bisa sepakat soal makan siang," ungkap Idris Elba, melansir rilis Prime Video, Selasa (1/7/2025).
"Tapi dari perbedaan itulah muncul dinamika yang lucu dan menyentuh. Di awal, penonton mungkin mengira mereka tidak akan pernah cocok dan menganggap ‘Mereka saling membenci satu sama lain’ - tapi seiring cerita berkembang, hubungan mereka justru jadi cukup mengharukan,” lanjutnya.
2. Menggabungkan Aksi Gila dan Komedi Tajam

Dengan arahan Ilya Naishuller (Nobody, Hardcore Henry) sebagai sutradara, Heads of State menyuguhkan aksi penuh energi jatuhnya Air Force One, aksi kejar-kejaran di jalanan Trieste, hingga festival tomat yang berantakan.
“Sesuatu yang saya pelajari sejak lama bahwa ketika kekerasan dikelilingi oleh humor, efek komedinya justru terasa lebih kuat, karena kontras antara kedua unsur. Adegan aksinya pun terasa lebih menghantam, bahkan dalam rating PG-13. Kami tidak mengandalkan efek ‘darah’, tapi semua tetap terasa intens dan kuat,” ungkap IIya Naishuller.
Selain itu, pemilihan karakter lain juga semakin mendukung unsur aksi dalam film ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.