5 Lagu Terpopuler dan Legendaris yang Dinyanyikan oleh Mendiang Titiek Puspa
Berikut 5 lagu terpopuler dan legendaris milik mendiang Titiek Puspa, mulai dari Bing, Kupu-kupu Malam hingga Apanya Dong.
TRIBUNNEWS.COM - Titiek Puspa penyanyi legendaris di Indonesia tutup usia kemarin Kamis (10/4/2025).
Mengutip dari instagram @titiekpuspa_official pelantun lagu Apanya Dong ini meninggal dunia pada usia 87 tahun.
Penyanyi senior yang sering disapa dengan panggilan eyang Titiek Puspa ini, meninggal dunia pada pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Tak hanya mahir dalam bidang tarik suara, Titiek puspa juga terkenal dengan kepiawaiannya dalam berakting.
Titiek Puspa memiliki nama asli Sudarwati, dan lahir pada 1 November 1937.
Karier bermusik Titiek Puspa sudah dimulai sejak ia berusia belia.
Hampir seluruh lagu yang dinyanyikan Titiek Puspa dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Berikut 5 lagu terpopuler yang dinyanyikan oleh mendiang Titiek Puspa.
Baca juga: Kenang Mendiang Titiek Puspa, Gubernur Jatim Khofifah: Saya Kagum dengan Dedikasi dan Karyanya
5 Lagu Terpopuler yang Dinyanyikan Mendiang Titiek Puspa
- Kupu Kupu Malam (1991)
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Oh yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
- Bing (2005)
Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak seketika
Malapetaka seakan menyelinap
Berita menggelegar aku terima
Kekasih berpulang 'tuk selamanya
Hancur luluh rasa jiwa dan raga
Tak percaya tapi nyata
Kubersimpuh di sisi jasad membeku
Doa tulus dan air mata
Segala dosa kupohonkan ampunan-Nya
Seakan terjawab dan Kau terima
Kapan lagi kita 'kan bercanda?
Kapan lagi bermanja?
Kapan lagi nyanyi bersama lagi?
Kapan?
O-oh kapan lagi?
Tiada hari seindah dahulu lagi
Tiada mungkin kembali
Tiada nama seharum namamu lagi
Tiada, tiada Bing lagi
Baca juga: Jenazah Titiek Puspa Dibawa ke Masjid untuk Disalatkan, Dikawal Aparat TNI dan Polisi
- Marilah Kemari (2005)
Marilah kemari, hey, hey, ey, ey
Hei, kawan
Akulah di sini, hey, hey, hey, hey
Hei, kasih
Mari bergembira bersama-sama
Hilangkan hati duka lara
Boleh dua-duaan
Asal tetap di lingkaran
Tapi awas, jangan pergi berduaan
Nenek bilang, "Itu berbahaya"
Hey, hey, hey, he-hey
Marilah kemari, hu-oh, hu-hu
Hei, kawan
Dan kini menari, hey, hey, he-ah
Hei, kasih
Mari bergembira bersama-sama
Hilangkan hati duka lara
Mari, mari, mari, mari, mari, mari
Mari, mari bergembira, ha-ha
Hilang duka, hilang duka, hilang duka
Hilang duka, bergembira, ho-wo-oh
Mari, mari, hu!
- Virus Cinta (1997)
Baru sekali ini, baru aku alami
Getar-getar kecil di dada ini
Wajah itu lagi, senyum itu lagi
Ah, indah sekali
Tanda itukah tanda datangnya virus cinta (virus cinta)
Yang telah melanda, langsung membara?
Di mimpi ada dia (aw!)
Nggak tidur ada dia (masa?)
Aku dilanda cinta
Biar dia, biar dia, ah, bodo!
Biar dia membara (ah, tidak, ye)
Biar aku dilanda cinta
Indah, indahnya
Nikmat, nikmatnya
Wo-wo, wo-wo, virus cintanya
Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Ditimbang-timbang, kalau asyik ambil saja (ah-ha), hei
Ca-ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca-ca-ca
Virus cinta, asyik
Tanda itukah tanda datangnya virus cinta (virus cinta)
Yang telah melanda, langsung membara?
Di mimpi ada dia (ah)
Nggak tidur ada dia
Aku dilanda cinta (oh, ow)
Biar dia, biar dia, ah, bodo!
Biar dia membara (ah-uh!)
Biar aku dilanda cinta
Indah, indahnya
Nikmat, nikmatnya
Wo-wo, wo-wo, virus cintanya
Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Jangan diambil kalau bikin gara-gara (na-na-na-na)
Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Ditimbang-timbang, kalau asyik ambil saja (ah-ha), hei
Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Jangan diambil kalau bikin gara-gara (ah-na-na-na-na)
Eh, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Ditimbang-timbang, kalau asyik ambil saja
Ca-ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca-ca-ca
Virus cinta, asyik
Baca juga: Berduka Atas Kepergian Titiek Puspa, SBY Kehilangan Sosok Pahlawan Kebudayaan
- Apanya Dong (2005)
Pikir-pikir apanya, apanya
Apanya dong?
Yang sebelah mana?
Sesuatu sangat menarik, oh-ho-ho
Pikir-pikir apanya, apanya
Apanya dong?
Dia punya apa?
Sungguh mati, aku tertarik
Mungkin itu rambutnya, dahinya
Semuanya biasa saja
Coba aku lihat lagi
Yang mana yang menarik, oh, yeah
Mungkin itu matanya, hidungnya
Semuanya biasa saja
Makin aku memandangnya
Makin aku jatuh hati
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong
Lama-lama kupikir, kupikir
Apa kuat
Untung masih punya gengsi
Masa aku yang bilang dulu
Lama-lama kupikir, kupikir
Apa kuat
Sebelah hatiku mau
Sebelah hatiku malu
Coba kulihat lagi, tak adalah
Aku pun harus diam, tenang
Walau kalau aku pergi
Dia mencuri pandang
Coba kulihat lagi, hey, mulai
Berani senyum dan menantang
Gak tahunya memang dia
Kekasih yang kusayang
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.