Kamis, 2 Oktober 2025

5 Lagu Terpopuler dan Legendaris yang Dinyanyikan oleh Mendiang Titiek Puspa

Berikut 5 lagu terpopuler dan legendaris milik mendiang Titiek Puspa, mulai dari Bing, Kupu-kupu Malam hingga Apanya Dong.

TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
TITIEK PUSPA - Titiek Puspa saat ditemui pada acara konferensi pers film Ini Kisah Tiga Dara di Sate Khas Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2016). Berikut 5 lagu terpopuler yang dinyanyikan oleh mendiang Titiek Puspa. 

TRIBUNNEWS.COM - Titiek Puspa penyanyi legendaris di Indonesia tutup usia kemarin Kamis (10/4/2025).

Mengutip dari instagram @titiekpuspa_official pelantun lagu Apanya Dong ini meninggal dunia pada usia 87 tahun.

Penyanyi senior yang sering disapa dengan panggilan eyang Titiek Puspa ini, meninggal dunia pada pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.

Tak hanya mahir dalam bidang tarik suara, Titiek puspa juga terkenal dengan kepiawaiannya dalam berakting.

Titiek Puspa memiliki nama asli Sudarwati, dan lahir pada 1 November 1937.

Karier bermusik Titiek Puspa sudah dimulai sejak ia berusia belia.

Hampir seluruh lagu yang dinyanyikan Titiek Puspa dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Berikut 5 lagu terpopuler yang dinyanyikan oleh mendiang Titiek Puspa.

Baca juga: Kenang Mendiang Titiek Puspa, Gubernur Jatim Khofifah: Saya Kagum dengan Dedikasi dan Karyanya

5 Lagu Terpopuler yang Dinyanyikan Mendiang Titiek Puspa

  • Kupu Kupu Malam (1991)

Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya

Ini hidup wanita si kupu kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang

Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman

Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa

Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya

Ini hidup wanita si kupu kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum kata halus merayu memanja
Kepada setiap mereka yang datang

Dosakah yang dia kerjakan
Sucikah mereka yang datang
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman

Oh yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa

  • Bing (2005)

Siang itu surya berapi sinarnya
Tiba-tiba redup langit kelam
Hati yang bahagia terhentak seketika
Malapetaka seakan menyelinap

Berita menggelegar aku terima
Kekasih berpulang 'tuk selamanya
Hancur luluh rasa jiwa dan raga
Tak percaya tapi nyata

Kubersimpuh di sisi jasad membeku
Doa tulus dan air mata
Segala dosa kupohonkan ampunan-Nya
Seakan terjawab dan Kau terima

Kapan lagi kita 'kan bercanda?
Kapan lagi bermanja?
Kapan lagi nyanyi bersama lagi?
Kapan?
O-oh kapan lagi?

Tiada hari seindah dahulu lagi
Tiada mungkin kembali
Tiada nama seharum namamu lagi
Tiada, tiada Bing lagi

Baca juga: Jenazah Titiek Puspa Dibawa ke Masjid untuk Disalatkan, Dikawal Aparat TNI dan Polisi

  • Marilah Kemari (2005)

Marilah kemari, hey, hey, ey, ey
Hei, kawan
Akulah di sini, hey, hey, hey, hey
Hei, kasih

Mari bergembira bersama-sama
Hilangkan hati duka lara

Boleh dua-duaan
Asal tetap di lingkaran
Tapi awas, jangan pergi berduaan
Nenek bilang, "Itu berbahaya"
Hey, hey, hey, he-hey

Marilah kemari, hu-oh, hu-hu
Hei, kawan
Dan kini menari, hey, hey, he-ah
Hei, kasih

Mari bergembira bersama-sama
Hilangkan hati duka lara

Mari, mari, mari, mari, mari, mari
Mari, mari bergembira, ha-ha
Hilang duka, hilang duka, hilang duka
Hilang duka, bergembira, ho-wo-oh
Mari, mari, hu!

  • Virus Cinta (1997)

Baru sekali ini, baru aku alami
Getar-getar kecil di dada ini
Wajah itu lagi, senyum itu lagi
Ah, indah sekali

Tanda itukah tanda datangnya virus cinta (virus cinta)
Yang telah melanda, langsung membara?
Di mimpi ada dia (aw!)
Nggak tidur ada dia (masa?)
Aku dilanda cinta

Biar dia, biar dia, ah, bodo!
Biar dia membara (ah, tidak, ye)
Biar aku dilanda cinta
Indah, indahnya
Nikmat, nikmatnya
Wo-wo, wo-wo, virus cintanya

Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Ditimbang-timbang, kalau asyik ambil saja (ah-ha), hei
Ca-ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca-ca-ca
Virus cinta, asyik

Tanda itukah tanda datangnya virus cinta (virus cinta)
Yang telah melanda, langsung membara?
Di mimpi ada dia (ah)
Nggak tidur ada dia
Aku dilanda cinta (oh, ow)

Biar dia, biar dia, ah, bodo!
Biar dia membara (ah-uh!)
Biar aku dilanda cinta
Indah, indahnya
Nikmat, nikmatnya
Wo-wo, wo-wo, virus cintanya

Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Jangan diambil kalau bikin gara-gara (na-na-na-na)
Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Ditimbang-timbang, kalau asyik ambil saja (ah-ha), hei
Hei, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Jangan diambil kalau bikin gara-gara (ah-na-na-na-na)
Eh, jaga-jaga kalau datang virus cinta (ah-na-na-na-na)
Ditimbang-timbang, kalau asyik ambil saja

Ca-ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca, ra-ca-ca-ca-ca
Virus cinta, asyik

Baca juga: Berduka Atas Kepergian Titiek Puspa, SBY Kehilangan Sosok Pahlawan Kebudayaan 

  • Apanya Dong (2005)

Pikir-pikir apanya, apanya
Apanya dong?
Yang sebelah mana?
Sesuatu sangat menarik, oh-ho-ho

Pikir-pikir apanya, apanya
Apanya dong?
Dia punya apa?
Sungguh mati, aku tertarik

Mungkin itu rambutnya, dahinya
Semuanya biasa saja
Coba aku lihat lagi
Yang mana yang menarik, oh, yeah

Mungkin itu matanya, hidungnya
Semuanya biasa saja
Makin aku memandangnya
Makin aku jatuh hati

Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong

Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong

Lama-lama kupikir, kupikir
Apa kuat
Untung masih punya gengsi
Masa aku yang bilang dulu

Lama-lama kupikir, kupikir
Apa kuat
Sebelah hatiku mau
Sebelah hatiku malu

Coba kulihat lagi, tak adalah
Aku pun harus diam, tenang
Walau kalau aku pergi
Dia mencuri pandang

Coba kulihat lagi, hey, mulai
Berani senyum dan menantang
Gak tahunya memang dia
Kekasih yang kusayang

Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong

Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong

Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Apanya dong? Dang-ding-dong
Apa, apa, apanya dong? Apanya dong?
Dang-ding-dong, dang-ding-dong

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved