Tiap Tahun 7.500 Anak Indonesia Lahir dengan Bibir Sumbing, Bisa Pengaruhi Psikis Jika Tak Ditangani
Anak dengan bibir sumbing bisa kehilangan kepercayaan diri hingga kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Penulis:
M Alivio Mubarak Junior
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tahun, sekitar 7.500 anak di Indonesia lahir dengan kondisi bibir sumbing.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan, tumbuh kembang, serta kualitas hidup anak jika tidak segera ditangani.
Menurut Smile Train Indonesia, organisasi nirlaba yang fokus pada penanganan bibir sumbing, masih banyak anak-anak di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses terhadap perawatan medis yang memadai.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Operasi Bibir Sumbing Gratis Dilaksanakan di RSUI Depok
Akibatnya, mereka harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan operasi yang dibutuhkan.
Sementara itu dampak serius jika tidak ditangani dini, dr. Budiman, Sp.BP-RE(K)., MARS., MH., menekankan penanganan bibir sumbing harus dilakukan sejak dini.
"Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berdampak serius pada kemampuan anak dalam berbicara, makan, hingga meningkatkan risiko gangguan pendengaran dan infeksi telinga," kata dr. Budiman di kawasan Cibubur, Bekasi, Kamis (20/3/2025).
"Selain itu, anak-anak dengan bibir sumbing juga sering mengalami kesulitan sosial akibat stigma yang ada di masyarakat," lanjutnya.
Selain dampak fisik, anak-anak dengan bibir sumbing yang tidak mendapat perawatan dini juga bisa mengalami gangguan psikologis, seperti rendahnya rasa percaya diri dan kesulitan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Untuk membantu anak-anak yang membutuhkan, Smile Train Indonesia telah menyediakan operasi bibir sumbing gratis selama lebih dari 20 tahun.
Country Manager & Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, mengungkapkan hingga kini lebih dari 100.000 anak di Indonesia telah mendapatkan operasi bibir sumbing gratis melalui program ini.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bibir sumbing bisa diobati tanpa biaya. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, anak-anak bisa tumbuh sehat dan menjalani kehidupan yang lebih baik," jelas Deasy.
Selain operasi gratis, pihaknya juga menyediakan perawatan komprehensif seperti terapi wicara, ortodontik, layanan nutrisi, dan dukungan emosional bagi anak-anak yang telah menjalani operasi.
Keluarga Mpok Alpa Merasa Tak Dihargai Aji Darmaji Urus Perwalian Anak Tanpa Bilang |
![]() |
---|
Bahlil Sebut Perusahaan Geothermal yang Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik Berkali Lipat |
![]() |
---|
Massa Ojol Tinggalkan Gerbang Utama DPR Setelah Ditemui Anggota Dewan |
![]() |
---|
Kabar Voli Terbaru: Farhan Halim Sudah Gabung VC Nagano Tridents di Jepang, KOVO Cup Diwarnai Drama |
![]() |
---|
70 Tahun Polisi Lalu Lintas: Dari Verkeerspolitie Hingga ke Garda Keselamatan Menuju Indonesia Emas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.