Geram Voucher Tiket Film Sorop Digelapkan, Manoj Punjabi Harap Tak Terjadi di Film Lain
Ada oknum percetakan yang menggelapkan voucher tiket nonton film Sorop dan menjualnya di media sosial, sebelum film tersebut di bioskop.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasa geram diungkapkan Manoj Punjabi, produser dari film horor 'Sorop'.
Sebab, voucher tiket nonton yang akan dibagikan gratis ke penonton di Indonesia digandakan dan digelapkan oleh pihak percetakan.
Ada oknum percetakan yang menggelapkan voucher tiket nonton film Sorop dan menjualnya di media sosial, sebelum film tersebut di bioskop.
Manoj menyayangkan hal tersebut, sebab ekosistem perfilman Indonesia mulai meningkat dan pihaknya sedang berusaha ikut memberikan kontribusi.
Dengan adanya oknum seperti ini, Manoj merasa ini bisa menjadi masalah di industri perfilman.
“Ini yang jadi problem. Kita mau melakukan strategi promosi, malah jadi masalah karena voucer diduplikasi. Kan jadi problem besar," ungkap Manoj Punjabi di acara Gala Premiers film Sorop, XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/12) malam.
"Kita mau promosi, ya gimana, MD yang harus tanggung jawab, dan ini melibatkan jumlah besar yang enggak masuk akal,”
Dua oknum yang bekerja di percetakan, H dan Y dilaporkan MD Pictures ke Polsek Kemayoran pada 5 Desember 2024.
Keduanya dilaporkan dengan pasal penggelapan yang berpotensi merugikan MD Pictures hingga ratusan juta.
Manoj tidak menyangka, di industri film Tanah Air yang sedang berkembang ada kecurangan seperti itu.
“Jadi, saya harapkan pihak-pihak tertentu yang sedang mengurus ini bisa menyelesaikannya," ucap Manoj.
"Jangan sampai masalah seperti ini terjadi lagi,” tegas Manoj.
Menurutnya industri film Indonesia sudah punya tantangan terkait mencari cerita. Sehingga ia merasa akan sangat merugikan jika ada masalah penggelapan seperti ini.
“Film Indonesia punya tantangan yang sangat besar, ya. Dari segi cerita sampai bagaimana merangkul penonton untuk nonton," bebernya.
Revalina S Temat Memilih Selektif Ambil Proyek Film, Tak Takut Namanya Redup dan Tak Laris Lagi |
![]() |
---|
Dian Sastro Nilai Penggunaan AI di Industri Film Tak Selalu Negatif |
![]() |
---|
Tatjana Saphira Ungkap Alasan Jarang Muncul di Film Layar Lebar |
![]() |
---|
Industri Film Indonesia Tumbuh Pesat, Medio 2025 Sudah Tembus 33 Juta Penonton |
![]() |
---|
Keresahan Luna Maya saat Film yang Dibintanginya Diputar Ulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.