Kamis, 2 Oktober 2025

Siswa SMA di Serpong Korban Bullying

Soal Kasus Bullying yang Libatkan Anaknya, Vincent Rompies Berusaha Jalin Komunikasi dengan Pelapor

Vincent Rompies mengaku masih berusaha menjalin komunikasi dengan pihak pelapor terkait kasus bullying yang melibatkan anaknya.

Penulis: Nurkhasanah
Editor: Salma Fenty
YouTube Intens Investigasi
Vincent Rompies mengaku masih berusaha menjalin komunikasi dengan pihak pelapor terkait kasus bullying yang melibatkan anaknya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presenter sekaligus musisi Vincent Rompies baru saja diperiksa oleh pihak kepolisian terkait kasus perundungan atau bullying yang melibatkan anaknya.

Vincent diperiksa di Polres Tangerang Selatan pada hari ini, Kamis (22/2/2024) mulai pukul 11.00 WIB.

Usai menjalani pemeriksaan, Vincent mengatakan status anaknya masih sebagai saksi.

"Masih saksi," ungkap Vincent Rompies dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (22/2/2024).

Hingga kini, Vincent mengaku masih berusaha menjalin komunikasi dengan pihak pelapor atau korban.

Ia pun berharap kasus bullying yang melibatkan anaknya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

"Saya masih membuka atau berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor untuk biar semua ini masalah bisa diselesaikan secara baik-baik."

"Yang penting kekeluargaan," ujar presenter 43 tahun itu.

Pemilik nama lengkap Vincent Ryan Rompies itu juga berharap bisa menemukan titik terang dan berdamai dengan korban.

"Semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi dan semua bisa kembali normal lagi," tandasnya.

Baca juga: Tanggapi Kasus Bullying yang Libatkan Anak Vincent Rompies, Psikolog Singgung Kehangatan di Keluarga

Kronologi Kasus Bullying SMA Binus yang Libatkan Anak Vincent Rompies

Sahabat korban bullying SMA Binus School Serpong, Tangerang mengungkapkan kronologi perundungan.

Sahabat korban, AF yang juga merupakan saksi akhirnya buka suara terkait kronologi perundungan siswa Binus tersebut.

Dikatakan AF, perundungan terjadi pada 13 Februari 2024 di sebuah warung di dekat Binus School.

Warung tersebut menjadi tempat berkumpulnya para anggota geng.

Saat itu, korban diberi tahu bahwa dirinya telah direkrut oleh anggota geng sekolah yang dijuluki Geng Tai (GT).

"Pas kejadian yang viral ini sebenarnya kejadiannya itu di tanggal 13 Februari. Korban diberi informasi bahwa dia udah direkrut oleh anggota GT."

"Dan diminta untuk bertemu atau berkumpul bersama anggota GT di Warung Ibu Gaul atau WIG ya singkatannya," ungkap AF, dikutip dari YouTube Cumicumi, Kamis (22/2/2024).

Korban lantas datang ke warung tersebut.

Sayangnya, korban dijebak dan kembali mendapatkan kekerasan yang dikatakan sebagai syarat diterima jadi anggota geng, menurut AF.

Bahkan, kekerasan yang diterima korban jauh lebih para dari sebelumnya.

"Diajak ketemu di jam 3 dan korban langsung menyetujui untuk datang ke WIG di jam 3 sore dan ternyata korban ini seperti dijebak ya."

"Jadi pas datang di sana ternyata dia ditatar lagi tapi tatarnya itu jauh lebih parah karena penganiayaan yang didapatkan itu lebih parah dari sebelumnya," bebernya.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved