Kamis, 2 Oktober 2025

Berkisah tentang Kekerasan terhadap Wanita, Film Shayda dari Australia Jadi Penutup JWCW 2023

JWCW 2023 ditutup dengan penayangan film dari Australia 'Shayda' yang dihadiri langsung oleh sang sutradara, Noora Niasari.

Sumber instagram @shaydafilm
JWCW 2023 ditutup dengan penayangan film dari Australia 'Shayda' yang dihadiri langsung oleh sang sutradara, Noora Niasari dan Associate Producere, Keiran Watson Boonice. Kreator film Shayda saat datang ke Indonesia untuk menghadiri gelaran Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran festival film Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023 telah berakhir pada tanggal 18 November 2023 tadi malam.

Event yang menghadirkan film-film 54 negara ini diselenggarakan selama 8 hari sejak 11 November 2023.

Baca juga: Sinopsis Film Bohemian Rhapsody, Kisah Freddie Mercury dan Band Rock Queen, Tayang di Trans TV

JWCW 2023 ditutup dengan penayangan film dari Australia 'Shayda' yang dihadiri langsung oleh sang sutradara, Noora Niasari dan Associate Producere, Keiran Watson Boonice.

"Film ini bukan semata-mata bicara soal pengungsian wanita Iran ke Australia, tetapi juga kendala para perempuan Muslim untuk melarikan diri dari kasus-kasus KDRT," jelas Noora di CGV Grand Indonesia, Thamrin Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

Film ini berangkat dari pengalaman masa kecil yang dialami oleh sang sutradara, Noora Niasari.

Kreator film Shayda saat datang ke Indonesia untuk menghadiri gelaran Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023.
Kreator film Shayda saat datang ke Indonesia untuk menghadiri gelaran Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023. (Sumber instagram @shaydafilm)

Ia menjelaskan bahwa kisah yang dituangkan dalam film adalah kisah dari sang bunda.

"Film ini mengangkat kisah tentang ibu dan anak yang pergi dari Iran, untuk menghindari penderitaan dari sebuah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)," ucapnya.

"Jujur, cerita ini diadaptasi dari kisah ibu saya dan pengalaman kecil saya. Makanya ketika saya nonton saya menangis," ungkapnya.

Film ini bercerita tentang seorang wanita Iran yang tinggal di Australia bernama Shayda.

Baca juga: Aktif sebagai Member JKT48 dan Main Film, Azizi Asadel Sempat Kesulitan Bagi Waktu

Ia mencari perlindungan di tempat penampungan wanita bersama putrinya berusia 6 tahun, Mona.

Shayda berusaha melarikan diri dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Hossein.

Ia tak bisa kembali ke Iran karena nantinya tidak bisa mendapatkan hak asuh anak jika kembali ke tanah kelahiran.

Film ini menggambarkan bagaimana penanganan kasus KDRT kerap kali dianggap hal yang biasa.

Terlihat dari dialog ibu Shayda yang mengatakan bahwa anaknya bisa kembali dengan menantu karena pria itu baik.

"Film ini sudah tayang di Australia dan juga mengikuti beberapa festival besar dunia. Saya senang bisa diterima oleh banyak orang," kata Noora.

Debut Noora Niasari ini berhasil membawa Shayda memenangkan Sundance Festival 2023.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved