Pernah Gagal Jadi Caleg, Choky Sitohang Tidak Takut Terjun ke Politik

Laporan Wartawan Wartakotalive.vom, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter Choky Sitohang berbagi cerita tentang ketertarikannya di dunia politik sehingga maju menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI untuk kedua kalinya.

Choky Sitohang sangat tertarik dengan politik.

Ia pernah menjadi jurnais dan news anchor di tahun 2002, yang membuka wawasannya tentang politik di Indonesia.

"Keluarga kami setiap hari ngobrol di meja makan selalu ngobrolin politik. Saya pikir ini tanda- tanda saya responi dengan benar," kata Choky Sitohang kepada Warta Kota ketika ditemui di gedung KPU RI, jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

Pria yang kini berusia 40 tahun itu mengakui tidak ada ketakutan saat melangkahkan kakinya pada politik praktis, di tahun 2019 jadi Caleg dari Partai Perindo.

Baca juga: Vicky Shu Jadi Caleg Nasdem di Pileg 2024, Siap Perebutkan Kursi DPRD Jawa Tengah

Walaupun masih banyak orang menganggap dunia politik adalah hal yang ditakutkan banyak masyarakat, Choky terus berusaha menyelaminya.

"Saya enggak merasa takut, kecil hati, dan lainnya. Beraninya saya terukur. Saya merasa Tuhan memberikan jalan begitu dasyat dan ajaib, sampai akhirnya saya ke politik," ucapnya.

Saat mengawali kariernya di politik, Binsar Choky Victory Sitohang pun mengabdikan kehidupannya untuk membantu masyarakat. Ia senang uluran tangannya disambut baik warga.

"Saya rasa ini jalan yang harus saya tempuh. Gaboleh kecil hati," ungkapnya.

Choky menyadari banyak sekali masyarakat yang memberikan komentar pedas, kepada artis-artis yang terjun ke politik, dan dianggap tak bisa bekerja untuk rakyat.

"Setiap artis, seniman, dan budayawan harus bisa membuktikan dirinya dengan kualitas masing masing ketika diberikan amanah oleh rakyat. Masyarakat bisa memberikan penilaian yang objektif kok dan penilaian itu lintas generasi, bukan menjudge satu profesi aja. Artis gabisa kerja, gabisa judge gitu," jelasnya.

Menurut Choky, dalam ruang lingkup DPR RI, dihuni oleh wakil rakyat dengan multi profesi dan berbeda latar belakang.

Namun ia merasa etos dan profesionalisme yang menunjukan kinerka dari setiap anggota Parlemen.

"Saya yakin dengan profesionalitas setiap orang. Kalau dia memegang etika, budaya kerja dengan baik, maka dimana dia ditempatkan dia akan memegang disiplin yang sama," terangnya.