Selasa, 30 September 2025

Venna Melinda Korban KDRT

Venna Melinda Sendirian Temui Ferry Irawan, Hariati Beri Sindirian: Katanya Sakit Tulang Rusuk

Hariati sindir Venna Melinda yang sendirian temui Ferry Irawan di rutan Polda Jawa Timur, singgung soal patah tulang rusuk yang dikeluhkan menantunya.

Penulis: Dian Hastuti
Editor: Salma Fenty
Kolase tangkap layar kanal YouTube Intens Investigasi dan tangkap layar Facebook TribunJatim
Ferry Irawan (kiri), Hariati (tengah, dan Venna Melinda (kanan) - Hariati sindir Venna Melinda yang sendirian temui Ferry Irawan di rutan Polda Jawa Timur, singgung soal patah tulang rusuk yang dikeluhkan menantunya. 

"Kenapa ada P19 dan kenapa ada intimidasi, ini pasti ada hubungannya," ungkapnya.

Nahak menyayangkan aksi Venna yang datang secara diam-diam menemui Ferry.

"Ya kalau datang bawa pengacaranya, kasih tahu dulu pengacara, kasih tahu dulu pengacara pihak Ferry. Jangan main datang sendiri aja," jelasnya.

Ia mempertanyakan tujuan Venna menemui Ferry di tahanan secara diam-diam.

"Kenapa datang intimidasi Ferry di sel, untuk apa, ada apa itu?" sambungnya.

Baca juga: Berkas KDRT Belum Lengkap dan Dinyatakan P19, Kuasa Hukum Ferry Irawan Minta Penangguhan Penahanan

Nahak menduga intimidasi itu dilakukan untuk mendapatkan pengakuan Ferry yang bisa dijadikan sebagai alat bukti.

"Anda lakukan penyidikan, faktanya orang ditahan. Berarti kan dua alat bukti harus sudah cukup dong, nyatanya kan tidak."

"(Justru) interview untuk ngaku, karena kalau Ferry mengaku berarti alat bukti usulnya terbukti. Tapi Ferry selama ini kan merasa bahwa dia tidak melakukan KDRT," bebernya.

Nahak pun menduga-duga tujuan sebenarnya Venna menemui Ferry di sel tahanan.

"Ada apa pertanyaannya Venna datang sendiri menemui Ferry? Untuk apa?"

"Kan dia mau memenjarakan Ferry, ya penjarakan saja. Kenapa datang-datang lagi ke sel?" katanya.

Baca juga: Ibu Ferry Irawan Anggap Venna Melinda Tampak Jijik saat Bersalaman dengannya di Sidang Cerai Perdana

Ia menyebut orang dalam tahanan tidak boleh mendapatkan intimidasi.

"Ini masalah hukum, jadi tidak boleh mengintimidasi orang dalam sel," tutupnya.

(Tribunnews.com/dian)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan