Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Kerahkan Pasukan ke Negara-negara Tetangga Ukraina, Apakah Seruan Presiden Zelensky Didengar?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merasa Ukraina ditinggal sendirian. Tak satu negara pun membantu mereka berperang menghadapi Rusia.
TRIBUNEWS.COM - Rusia mendekati Kiev. Pasukan Putin melancarkan serangan besar-besaran ke ibu kota Ukraina itu.
Laporan sementara menyebut 137 orang tewas.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha membakar semangat militer dan sipil Ukraina untuk tetap bertahan dan berusaha menghadapi gempuran dengan segala upaya.
Namun, di sisi lain Selenzky merasa bahwa Ukraina ditinggal sendirian untuk berjuang menghadapi Rusia.
“Kami ditinggalkan sendirian untuk mempertahankan negara kami,” kata Volodymyr Zelensky, seperti diberitakan channelstv.com.

“Siapa yang siap berperang bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut,” lanjut pemimpin berusia 44 tahun itu.
Baca juga: Menteri Ekonomi: Jerman Bisa Lewati Musim Dingin Tanpa Gas Rusia
Zelensky pun mengklaim bahwa kelompok sabotase Rusia berhasil menyusup ke Kiev.
Ia memperingatkan sipil untuk mematuhi jam malam karena situasi kian mencekam.

NATO kerahkan pasukan
Ketika pasukan Rusia mendekati Kiev, NATO mengerahkan pasukan khususnya ke negara-negara tetangga Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Jumat (25/2/2022) seperti diberitakan Kompas.com.
Baca juga: Rusia Kembali Peringatkan AS dan NATO Tak Campuri Konflik di Ukraina
Selain itu, sejumlah anggota NATO juga terus mengirim senjata ke Ukraina termasuk sistem pertahanan udara, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Stoltenberg mengatakan, NATO mengerahkan elemen pasukan respons cepatnya - yang terdiri dari pasukan darat, udara, maritim dan operasi khusus - di wilayah-wilayah sekutu.
Beberapa dari 30 sekutu NATO juga mengumumkan jenis senjata yang akan mereka suplai ke Ukraina. Namun, Stoltenberg tidak memberikan rincian spesifik.
Baca juga: Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko Sebut Korban Tewas Capai 198 Orang Termasuk 3 Anak
“Sekutu sangat berkomitmen untuk terus memberikan dukungan. Kami sekarang mengerahkan pasukan respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif,” kata Stoltenberg.