Cerita Titik Terendah dalam Hidup, Boy William Pernah Numpang di Rumah Omnya: Merintis dari Awal

"Ada satu momen, gua kan biasanya bolak-balik luar negeri, kita kalau terbang direct (langsung)."

"Gatau kenapa, kayaknya waktu itu lowest point-nya (keluarga) kita mau nggak mau ke luar negeri diterbangin ke Amerika."

"Itu transitnya berkali-kali, harus berhenti ke Singapur, terus Thailand, terus kemana.."

"Itu tiket paling murah," celetuk Maia.

"Cari tiket paling murah. Terpromo, terpromo, terpromo lagi," lanjut Boy.

Boy tak tahu pasti apa alasan sang ibu membelikan tiket yang paling murah.

Namun firasatnya mengatakan jika ekonomi kerluarganya sedang benar-benar sulit.

"Gua nggak tau itu kasusnya kenapa, tapi sebagai anak ya kita mencoba ngertiin aja."

"Dari hidup yang nyaman jadi harus struggle lagi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Boy William melihat titik terendahnya melalui sudut pandang yang lebih positif.

Boy tahu jika kehidupan manusia tak selalu mulus dan banyak naik turunnya.

"Gua lihat keindahannya hidup, nggak semua orang hidupnya akan up terus, pasti up and down, up and down."

"Bersyukur aja, jalanin aja," pungkas Boy William.

Baca berita terkait Boy William lainnya

(Tribunenws.com/ Dipta)