Jumat, 3 Oktober 2025

Drama korea

Berbagai Macam Penyebab Drama Joseon Exorcist Mendapat Banyak Kritik dari Warga Korea

Drama Korea terbaru SBS, Joseon Exorcist mendapat banyak kritikan dari dalam negeri sendiri.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: bunga pradipta p
SBS
Potongan adegan dalam drama Joseon Exorcist. Drama Korea terbaru SBS, Joseon Exorcist mendapat banyak kritikan dari dalam negeri sendiri. Ini berbagai macam faktornya 

Misalnya dalam drama tersebut, Raja Taejong terlihat membantai orang karena halusinasi.

Marco (penerjemah pengusir setan Barat) menggunakan bahasa kasar untuk anggota keluarga kerajaan, Pangeran Chungnyung.

Karena Raja Taejong adalah salah satu pemimpin Korea Selatan yang dihormati yang membantu ekonomi berkembang, banyak yang kesal dengan penggambaran itu.

Di samping banyaknya sponsor yang menarik diri, drama Joseon Exorcist mungkin akan kewalahan jika Yayasan Kebudayaan dan Pariwisata Mungyeong mulai bertindak.

Yayasan ini mendukung berbagai pembuatan film dan aktivitas di lokasi di Mungyeong, yang terletak di Provinsi Gyeongsang Utara.

Saat ini yayasan menyediakan 20% dari biaya produksi.

Mereka saat ini sedang meninjau masalah sebelum mereka membuat keputusan untuk mundur atau tidak.

Selain itu, Naraesol Hanbok, yang telah menyediakan pakaian bersponsor untuk drama tersebut, merilis pernyataan resmi tentang masalah tersebut.

Pernyataan pertama mereka menunjukkan bahwa hanbok mereka tidak bertujuan digunakan dalam adegan kontroversial mana pun.

Mereka juga memperkuat anggapan bahwa drama tersebut dikategorikan sebagai "fantasi" dan menarik publik untuk mempertimbangkannya.

Mereka menyimpulkan bahwa sponsorship mereka juga sudah berakhir sehingga tidak terkait lebih lanjut dengan masalah tersebut.

Namun, setelah kritik atas pernyataan mereka, mereka memutuskan untuk merevisi pernyataan mereka dan memperbaruinya nanti.

Penggambaran Joseon di drama Joseon Exorcist
Penggambaran Joseon di drama Joseon Exorcist (SBS)

Bagi mereka yang belum menyadari ketegangan antara China dan Korea, kedua negara saat ini terlibat dalam perdebatan tentang asal mula banyak pokok budaya Korea.

Budaya yang dimaksud termasuk kimchi, taekwondo, hanbok, bendera Korea, dan lainnya, yang semuanya diklaim oleh orang China sebagai buatan China.

Karena itu, banyak orang Korea yang sangat sensitif tentang konten berbahasa Mandarin di media Korea serta penggambaran budaya Korea yang tidak akurat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved