Kabar Artis
Nikita Mirzani Kritik Kebijakan Anies soal Penerapan PSBB Ketat, Singgung Nasib Rakyat Kecil
Melalui akun Instagram Story-nya, Nikita Mirzani meminta Anies Baswedan untuk memikirkan kembali keputusannya.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Keputusan tersebut menuai pro dan kontra dari masyarakat, ada yang setuju, ada pulang yang tidak.
Salah satu yang tidak setuju terhadap kebijakan tersebut adalah presenter Nikita Mirzani.
Baca: Tak Terima Nama Anak Diubah, Nikita Mirzani Laporkan Sajad Ukra atas Tuduhan Pemalsuan Surat
Baca: Pernikahan dengan Nikita Mirzani Dianggap Sah, Kasasi Hasil Cerai Ditolak MA, Apa Kata Dipo Latief?
Melalui akun Instagram Story-nya, Nikita Mirzani meminta Anies Baswedan untuk memikirkan kembali keputusannya.
Ia bahkan menyarankan Anies Baswedan untuk shalat tahajud dan shalat istiqharah.
Sebab, menurut Nikita Mirzani, kebijakan tersebut akan berdampak buruk kepada masyarakat kecil.
Ia pun berharap bahwa keputusan itu hanya wacana saja.
Seperti diketahui, Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Anies Baswedan menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies Baswedan.
"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian Covid-19 di Jakarta, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," kata dia.
Menurut Anies Baswedan, keputusan ini juga mengikuti aturan Presiden Joko Widodo yang meminta kesehatan lebih dipentingkan.
Hal itu rupanya menarik perhatian seorang Nikita Mirzani.
Melalui IG Story miliknya, sambil menandai akun Instagram Anies Baswedan, Nikita Mirzani pun meminta sang gubernur untuk berpikir ulang.
"ASSALAMUALAIKUM