Ramadan 2020
Puasa di Tengah Wabah Virus Corona, Shinta Bachir Merasa Kesepian
Selain berkumpul, yang diraskan berbeda oleh Shinta Bachir adalah ia tak bisa menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang film dan pesinetron Shinta Bachir (34) mengaku bulan ramadan 1441 hijriah dilaluinya dengan banyak perbedaan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Perbedaan yang paling dirasakan adalah menjalani bulan ramadan atau ibadah puasa di tengah virus corona atau covid-19 yang mewabah di Indonesia dan dunia.
"Pasti ya ramadan tahun ini beda. Bedanya adalah ramadan ini kesepian," kata Shinta Bachir ketika ditemui di Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Wanita kelahiran Wonosobo, 7 Februari 1986 itu mengaku biasanya setiap bulan ramadan, ia sering berkumpul dengan teman untuk buka puasa bersama, serta menjalani ibadah puasa di lokasi syuting.

"Hemm bisa buka puasa bersama dan kumpul keluarga ya. Karena sama saudara sibuk, karena ramadan biasanya kita dapet jatah kumpul gitu," ucapnya.
"Tapi karena virus corona aku jadi di rumah aja ikuti anjuran pemerintah. Jadi melakukan semuanya di rumah dengan kesepian. Karena anak masih kecil," tambahnya.
Selain berkumpul, yang diraskan berbeda oleh bintang film 'Suster Keramas' dan 'Kawin Kontrak 3' itu adalah ia tak bisa menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid, yang biasanya rutin dilakukan setiap ramadan.
Baca: Aktor Adi Kurdi Meninggal Bukan Karena Virus Corona
"Jujur bacaan saya masih itu itu aja. Dengan wabah virus corona tidak bisa salat di masjid. Jadi tarawih jadi ogah-ogahan. Biasanya di masjid kan suratnya apa aja, nah karena di rumah bacaannya itu itu aja," jelasnya.
Shinta Bachir mengaku harus bisa menjalani ramadan dengan perbedaan saat ini, dan harus tetap menjalankan ibadan berpuasa.
"Semoga aja wabah virus corona ini segera berakhir agar kita semua bisa menjalani aktivitas dengan normal lagi," ujar Shinta Bachir. (Arie Puji Waluyo/ARI)