Senin, 29 September 2025

Mengapa Orang Hidup di Kota Mudah Stres? Ini Faktornya Selain Macet

Bagi Anda yang hidup di tengah hiruk-pikuk perkotaan pasti pernah merasakan stres di kehidupan sehari-hari.

Editor: Willem Jonata
MSN.com
Ilustrasi Kendaraan Terjebak Macet 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi Anda yang hidup di tengah hiruk-pikuk perkotaan pasti pernah merasakan stres di kehidupan sehari-hari.

Tantangan hidup yang kian berat, trauma di masa lampau, tekanan pekerjaan dan tuntutan untuk memenuhi standar gaya hidup seringkali menimbulkan stres berkepanjangan.

Di kota besar seperti Jakarta, cekcok karena padatnya lalu lintas bahkan bisa membuat urat saraf menegang dan menimbulkan amarah terhadap lingkungan sekitar.

Bahkan, dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh British Heart Foundation terungkap bahwa orang yang hidup di kota besar rentan menagalami masalah jantung.

Dalam Media Workshop 'Mengenal TRE: Model Pelatihan Menghilangkan Stres Berbasis Kecerdasan Tubuh' di Jakarta, Jumat (2/11) seorang praktisi Psikolog Elizabeth T Santosa, M.Psi, Psi menjelaskan ragam faktor mengapa orang yang hidup di kota besar mudah stres.

Hal ini, menurut Elizabeth bahkan memicu kekerasan satu sama lain yang berawal dari tingginya individu yang mengalami stres dan depresi.

"Hidup di Jakarta tuh berat dan sulit untuk tenang, macet nyatanya juga meningkatkan agresi sehingga emosi akan menular pada lingkungan sekitar," ungkap Elizabeth.

Di samping macet, berikut ini deretan faktor mengapa manusia masa kini amat rentan mengalami stres.

- Kondisi biologis

Seseorang yang sedang merasakan kondisi tubuh yang kurang sehat bahkan bisa mengalami stres.

"Jangan salah, stres dalam kasus aku kebanyakan dialami sama ibu rumah tangga dibandingkan ibu bekerja karena keinginan untuk mengaktualisasi diri dan mengeksplorasi tetapi terbatas oleh keadaan," tutur Elizabeth.

Hal ini tak mengubah level stres dalam diri seorang wanita, kendati suami sudah memberikan materi yang cukup namun wanita tidak menemukan hal yang menjadi minat dan bakatnya.

Jika tak diintervensi dengan baik, maka seseorang akan dikeliling stres dan mudah marah bahkan untuk hal yang sebenarnya sepele.

- Lingkungan

Faktor lingkungan juga menjadi pemicu di mana kacamata sosial akan membuat kita mudah stres.

"Perlu diingat, stres itu muncul dari orang terdekat kita karena mereka yang tahu dengan pasti dimana tombol yang pas untuk membuat kita marah," ujarnya.

- Sudut pandang dalam melihat sesuatu

Tak bisa dipungkiri, era yang kian modern membuat kita secara tak sadar akan membandingkan diri dengan orang lain.

Kenaikan standar gaya hidup dan hedonisme yang tinggi kerap memaksa kita untuk melawan arus di luar batas kemampuan, sehingga akan membuat kita stres karena keadaan yang ada.

"Apalagi di kota besar begini Jakarta, dimana value kita dilihat dari barang yang kita punya dan apa yang kita pakai. Ini membuat kita jadi stres terus kepercayaan diri jadi menurun," jelas Elizabeth.

Hal itu diperparah dengan perkembangan sosial media yang kian marak, dimana kita akan semakin membandingkan kehidupan kita dengan orang lain di luar sana.

"Follower di media sosial sedikit, kita posting foto terus likes nya enggak banyak. Abis itu kita lihat akun punya orang yang hidupnya lebih enak, timbullah stres," tuturnya.

Padahal, kebahagiaan berawal dari diri sendiri dan tak bisa dibandingkan dengan langkah yang telah dicapai orang lain.

- Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita

Ingin pulang lebih cepat dari gaji tinggi, memiliki banyak uang dan bisa mengunjungi tempat yang nyaman seperti blogger perjalanan tentu menjadi impian banyak orang ya Moms.

Namun, tak bisa dipungkiri bahwa dalam hidup ini seringkali apa yang kita harapkan nyatanya tak sesuai dengan realita.

"Ingin sering jalan-jalan, realitanya we still stuck here 9 to 5 itu membuat kita stres loh," tegas Elizabeth.

- Dinamika kehidupan yang keras

Di masa tumbuh kembang, mustahil jika seorang anak langsung mengetahui bagaimana dinamika kehidupan yang sesungguhnya.

Seringkali, realita kehidupan yang kejam inilah yang membuat seseorang stres karena tak mendapatkan bayangan tentang hal itu sejak dini.

"Hubungan dengan pasangan yang penuh konflik, perceraian, kehidupan mendadak menurun misalnya kehilangan pekerjaan dan penghasilan minim itu juga rentan bikin orang jadi stres," pungkas Elizabeth.(*)

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan