Selasa, 7 Oktober 2025

Surau & Silek, Film Keluarga Berlatar Budaya Minangkabau

Film keluarga dihadirkan usai sang sutradara melakukan riset selama dua tahun di Bukit Tinggi

Editor: Eko Sutriyanto
twitter
Poster film Surau & Silek 

Dayat sibuk dengan kegemarannya makan dan bermain, Kurip sibuk dengan persiapan lomba pelajaran ilmu pengetahuan sosialnya.

Sedangkan adil, adalah yang paling keras kehidupannya, hidup berdua bersama ibunya yang bekerja di ladang orang lain, ayahnya sudah meninggal.

Satu ceramah yang selalu diingat oleh adil, “doa anak yang saleh adalah salah satu dari tiga syarat seorang yang telah meninggal untuk masuk surga”. Namun karena beban hidup, Adil banyak menemui rintangan untuk menjadi anak saleh.

Pertikaian antara tiga sekawan tidak bisa terelakkan karena perbedaan pendapat memandang pentingnya silek karena tak kunjung menemukan guru pengganti.

Hal ini membuat Rani (13) yang diam-diam mengagumi Adil, menceritakan pada kakeknya.

Kakek Rani kemudian menganjurkan Rani untuk menemui Johar (62), seorang teman kakeknya yang baru beberapa waktu pulang kampung untuk menikmati masa tuanya bersama istri.

Rani meminta tolong kepada Johar agar mau menjadi guru silek bagi teman-temannya, namun ditolak. Sampai pada suatu ketika istri Johar menyadarkan Johar untuk menerima tawaran Rani tersebut.

Adil, Dayat, dan Kurip akhirnya berlatih silek kepada Johar dengan metode latihan yang diterapkan Johar.

Mereka berlatih memulai dari falsafah silat di Minangkabau yaitu “ Lahir silek mencari kawan, Bathin silek mencari Tuhan”.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved