MRT Jakarta
5 Fakta Peresmian MRT Jakarta, Kelakuan Penumpang hingga Ucapan Terima Kasih Anies pada Para Pekerja
Fakta peresmian MRT Jakarta, kelakuan tidak tertib penumpang hingga ucapa terima kasih Anies Baswedan kepada para pekerja.
Atas nama rakyat Jakarta, saya mengirimkan rasa terima kasih dan rasa hormat pada Ibu, Bapak dan Saudara semua. Semoga tiap butir keringat itu akan dicatat sebagai amal shaleh, dan setiap kemudahan yang dirasakan oleh pengguna MRT akan dicatat sebagai amal jariyah bagi Anda semua.
Wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh.
Salam,
Anies Baswedan
Baca: MRT Jakarta Hari Ini Diresmikan Presiden, Anies Baswedan Ucapkan Terima Kasih Kepada 5 Gubernur DKI
Sebelumnya, dalam peresmian MRT Jakarta Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada para gubernur DKI Jakarta yang turut serta dalam menggagas pembangunan ini.
“Izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada para gubernur yang telah ikut mengawal dan mendorong proses MRT ini. Para gubernur pendahulu saya, yaitu Bapak Sutiyoso, Gubernur Fauzi Bowo, Gubernur Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Djarot Saiful Hidayat," ujar Anies dalam sambutannya saat peresmian MRT.
Baca: Jokowi Perintahkan Gubernur Anies Bangun MRT Jakarta Fase 3
3. Butuh 6 presiden dan 9 gubernur dalam pembangunan MRT Jakarta
Pembangunan MRT Jakarta membutuhkan waktu yang panjang sehingga terjadi pergantian 6 presiden dan 9 gubernur Jakarta.
Ide pembangunan MRT sudah tercetus sejak 1985 lalu. Saat itu kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), BJ Habibie mencetuskan usulan tersebut.
Selang lima tahun, akhirnya studi yang dilakukan pria yang menjadi presiden RI ke-3 itu ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu Sutiyoso.
Selama 10 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Ibu Kota itu, Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso membuat dua studi dan penelitian yang dijadikan landasan pembangunan MRT.
Namun, baru pada era kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencana pembangunan MRT dijadikan proyek nasional.
Berangkat dari kejelasan tersebut, akhirnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab.
Baca: Fase Kedua Pembangunan MRT Dimulai, Jokowi: Yang Setuju Tunjuk Jari
Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan Proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.
Setelah adanya kesepakatan tersebut, Pemprov DKI akhirnya membentuk badan usaha yang bernama PT Mass Rapid Transit Jakarta pada 2008. Saat itu, posisi Sutiyoso sebagai gubernur DKI Jakarta telah digantikan oleh Fauzi Bowo (Foke).
Pada penghujung jabatan Foke sebagai gubernur DKI di 2012, barulah dia meresmikan pencanangan pembangunan proyek MRT tahap I koridor selatan-utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI.