Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Viral Video Ricuh saat Jeda Debat Kedua Pilpres 2019, BPN Prabowo-Sandi Angkat Bicara

Beredar video yang kemudian menjadi viral di media sosial yang memperlihatkan kericuhan terjadi di sela-sela debat kedua Calon Presiden (Capres) 2019.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com
Viral Video Ricuh saat Jeda Debat Kedua Pilpres 2019, BPN Prabowo-Sandi Angkat Bicara 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video yang kemudian menjadi viral di media sosial yang memperlihatkan kericuhan terjadi di sela-sela debat kedua Calon Presiden (Capres) 2019 pada Minggu (17/2/2019).

Video tersebut turut diunggah oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Andi Arief, Senin (18/2/2019) di akun Twitter pribadinya, @AndiArief_.

Dalam video tersebut terlihat pendukung kedua kubu beradu argumen.

Video serupa juga diunggah oleh akun pendukung Capres nomor urut 02, T Jabar Prabowo Sandi @tijabar.

Baca: Penjelasan Komisioner KPU Terkait Ricuh Saat Debat Capres

Baca: Harga dan Merek Pulpen Jokowi yang Disebut Sebagai Alat Komunikasi Saat Debat Capres Terungkap

Diketahui, kericuhan tersebut terjadi setelah Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menyinggung lahan ratusan hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah.

Seperti di dalam video, terlihat juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Capres nomor urut 02, Ferdinand Hutahaean terlihat melayangkan protes kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman.

Ia meminta KPU dan Bawaslu menegur Capres 01 karena dianggap melanggar peraturan dengan menyerang Capres 02 soal kepemilikan tanah.

Dalam video tersebut juga terlihat Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan yang mendatangi kerumunan yang ricuh.

Ferdinand sempat menghampiri Luhut dan mengatakan bahwa aturan harus ditegakkan sebelum akhirnya Luhut dibawa menjauh oleh sejumlah orang untuk kembali duduk di tempatnya.

Kejadian ini pun dibenarkan oleh Feridinand Hutahaean.

Dikutip dari Kompas.com pada Selasa (19/2/2019), ia menjelaskan bahwa kericuhan bermula Jokowi yang menyinggung kepemilikan lahan Prabowo.

"Peristiwa itu terjadi pada saat break mau memasuki segmen ketiga selepas Pak Jokowi melontarkan pernyataan terkait dengan pemilikan lahan Pak Prabowo yang kami kategorikan itu adalah menyerang pribadi Pak Prabowo secara langsung," kata Ferdinand saat dihubungi, Selasa (19/2/2019).

Menurutnya, tidak semestinya Jokowi melakukan hal itu karena larangan sudah tercantum dalam tata tertib Debat Pilpres 2019.

Hal itulah yang membuatnya dan sejumlah anggota BPN bangkit berdiri dari kursi dan mendatangi komisioner KPU untuk mengajukan protes.

"Saya meminta Ketua KPU Pak Arief Budiman untuk menegur Pak Jokowi pada saat itu juga dan menyampaikan bahwa yang dilakukan Pak Jokowi salah dan melanggar tatib. Di situ juga ada Ketua Bawaslu. Kami menyampaikan hal yang sama. Terjadi perdebatan sebelumnya," ungkap Ferdinand.

"Ya memang saya agak keras. Karakter saya memang seperti itu. Nah, pada saat itu Pak Luhut (Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan) yang duduk di deretan kursi menteri sebagai undangan datang. Sebetulnya Pak Luhut menenangkan saya," lanjut politisi Partai Demokrat itu.

Saat itu, KPU menyarankan BPN untuk membuat laporan langsung ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soal pernyataan Jokowi yang dianggap melanggar aturan debat.

Baca: Ketika Calon Presiden RI Saling Lontarkan Klaim Palsu Dalam Debat

Baca: Jawaban Bawaslu RI Terkait Tuduhan Adanya Serangan Pribadi Terhadap Capres Saat Debat Kedua

Kemudian, kedua kubu sepakat untuk kembali ke tempat duduk masing-masing dan BPN melaporkan Jokowi ke Bawaslu terkait pernyataan yang dinilai menyerang sisi pribadi Prabowo.

"KPU dan Bawaslu menyarankan kami untuk membuat laporan ke Bawaslu dan itu sudah kami lakukan kemarin. Jadi peristiwanya seperti itu," ujarnya.

(Tribunnews.com/Kompas.com/Natalia Bulan R P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved