Minggu, 5 Oktober 2025

Berita Terbaru soal Nasib Suku Uighur, Profil Suku Uighur, Kebijakan China hingga Tanggapan Kedubes

Berita Terbaru soal Nasib Suku Uighur, Profil Suku Uighur, Kebijakan China hingga Tanggapan Kedubes China

Penulis: Daryono
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah massa Muslim melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar China, Jakarta, Jumat (21/12/18). Aksi solidaritas tersebut untuk mengecam tindakan kekerasan dan perlakuan Pemerintah Cina terhadap warga muslim Suku Uighur di Cina serta menuntut Pemerintah Indonesia untuk memberi pernyataan sikap dan membela warga muslim Suku Uighur. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Secara historis, jumlah populasi suku Uighur di Xinjiang telah melebihi suku Han.

Dikutip dari Uyghur American, adanya imigrasi massal suku Han ke Xinjiang di masa lalu membuat lahan dan sumber daya air semakin terbatas.

Tak hanya itu, Han juga menjadi etnis yang paling banyak menikmati kebebasan sipil.

Hal tersebut justru menimbulkan ketimpangan yang membuat Han menjadi makmur meski mereka adalah suku pendatang.

2. Kebijakan Pemerintah China yang Buat Uighur Terjepit

Pemerintah China dikabarkan mengeluarkan sejumlah aturan yang membuat Suku Uighur terjepit. 

Di antaranya, Pemerintah China dikabarkan mengumpulkan seluruh sampel DNA penduduk di wilayah barat, Xinjiang.

Dilansir dari The Guardian, pihak berwenang mengumpulkan basis data berupa iris mata dan golongan darah dari semua warga yang berusia 12 tahun hingga 65 tahun di Xinjiang.

Umat Islam yang tergabung dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) di Banda Aceh berdoa bersama dalam aksi solidaritas kepada umat Muslim Uighur Cina di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (21/12/2018). Krisis Hak Asasi manusia terhadap umat Muslim di Cina semakin memuncak setelah adanya pelarangan untuk beribadah. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Umat Islam yang tergabung dari berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) di Banda Aceh berdoa bersama dalam aksi solidaritas kepada umat Muslim Uighur Cina di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (21/12/2018). Krisis Hak Asasi manusia terhadap umat Muslim di Cina semakin memuncak setelah adanya pelarangan untuk beribadah. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR (SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR)

Tujuannya, untuk mengendalikan beberapa wilayah di China yang disebut para pakar sebagai "penjara terbuka".

Xinjiang merupakan rumah bagi lebih dari 11 juta suku Uighur, sebuah kelompok minoritas yang beragama Islam.

Wilayah di sana kerap mengalami konflik.

Baca: Dewan Masjid Indonesia Ajak Umat Islam Doakan Muslim Uighur

Direktur Lembaga Pengawas HAM di China, Sophie Richardson mengatakan pendataan yang bersifat perintah bagi seluruh populasi dengan menggunakan DNA masuk dalam kategori pelanggaran berat terhadap norma HAM internasional.

"Hal itu bahkan lebih buruk jika dilakukan dengan diam-diam, dengan kedok program perawatan kesehatan gratis," katanya.

Hampir 19 juta orang telah terlibat dalam pemeriksaan kesehatan melalui program "Kesehatan untuk Semua" di tahun ini.

"Pejabat di Xinjiang harus mengganti nama program pemeriksaan kesehatan menjadi proyek 'Pelanggaran Privasi untuk Semua' karena warga tidak mendapatkan pilihan," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved