Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembantaian Pekerja di Papua

Sosok Egianus Kogoya, Pimpinan KKSB yang Diduga Lakukan Pembunuhan pada 31 Pekerja di Papua

Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya diduga bertanggung jawab atas pembunuhan 31 pekerja di Papua pada Minggu (2/12/2018)

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Grafis Tribun-Video/Alfin Wahyu
Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya diduga bertanggung jawab atas pembunuhan 31 pekerja di Papua pada Minggu (2/12/2018). 

Bukan hanya Muhammad Iqbal, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menyatakan hal serupa.

Basuki menyebutkan pembangunan jembatan Trans-Papua sangat ditunggu warga, jadi mereka menjamin keamanan para pekerja.

"Warga sebenarnya sudah menjamin keamanan para pekerja. Sehingga belum ada pengamanan yang maksimal di sana," ujar Basuki.

Menurut Dax Sianturi, Egianus ini memang memiliki banyak catatan kriminal dan memimpin kelompok yang bertentangan dengan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Jadi Egianus Kogoya ini dalam catatan kita, adalah kelompok yang secara politik bertentangan dengan NKRI. Tak sedikit dari mereka memiliki catatan kriminal,” ujar Dax.

Sebelum insiden pembunuhan terhadap 31 pekerja di Nduga, kelompok pimpinan Egianus Kogoya juga pernah melakukan penyerangan ke lapangan terbang di Kenyam.

Dalam aksi penyerangan tersebut satu pilot Trigana Air dan dua orang terluka, serta dua anak dan orang tuanya tewas dibunuh.

Kelompok Egianus ini sendiri memiliki 20 - 25 senjata api berstandar militer.

Diduga senjata tersebut didapat Egianus Kogoya dan pengikutnya dari merampas anggota TNI dan Polri.

Baca: Menko Polhukam Perintahkan Kapolri dan Panglima TNI Kejar Habis-Habisan Pelaku Penembakan di Papua

Baca: Tim Kampanye Jokowi-Maruf Desak Aparat Tangkap Pelaku Pembunuhan 31 Pekerja di Papua

Egianus Kogoya sendiri saat ini sudah dicap sebagai teroris oleh pihak TNI.

“Perbuatannya mereka ini sudah lebih dari teroris. Sangat tak manusiawi. Itu para korban membangun jalan untuk membuka ketertinggalan," ujar Dax Sianturi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved