Pesawat Lion Air Jatuh
Update Evakuasi Lion Air JT610: 56 Kantong Jenazah Terkumpul dan Pencarian Fokus ke Area Black Box
Operasi pencarian pesawat Lion Air JT610 dan korbannya terus dilakukan hingga hari ini, Kamis (1/11/2018).
TRIBUNNEWS.COM - Operasi pencarian pesawat Lion Air JT610 dan korbannya terus dilakukan hingga hari ini, Kamis (1/11/2018).
Hingga Kamis pagi, tim Basarnas sudah menemukan total 56 kantong jenazah.
Hal ini diungkapkan tim Basarnas melalui akun Twitter-nya, @SAR-NASIONAL, Kamis (1/11/2018).
Dalam kicauannya tersebut, Basarnas memberikan rincian jumlah penemuan kantong jenazah yang sudah dilakukan sejak hari Senin (29/10/2018) hingga hari ini.
Tercatat pada hari Senin (29/10/2018) sudah menemukan 24 kantong jenazah yang diterima oleh DVI Polri.
Kemudian pada hari Selasa (30/10/2018), ditemukan lagi 24 kantong jenazah yang juga diterima oleh DVI Polri.
Dan pada hari Rabu (31/10/2018), kembali menemukan 8 kantong jenazah yang sudah diterima oleh DVI Polri juga.
Tentunya upaya evakuasi korban dan pencarian badan pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang mengalami hilang kontak ini masih akan terus dilakukan.
Baca: Usai Sinyal Black Box Berhasil Terdeteksi, Tim SAR Akan Fokus Lakukan Pencarian di Sekitar Lokasi
Melansir dari Kompas.com, operasi pencarian pada hari ini akan difokuskan pada satu titik untuk menyisir bahwa laut yang merupakan lokasi ditangkapnya sinyal kotak hitam atau black box.
"Ya kami fokus di situ (titik ditangkapnya sinyal black box) yang di bawah air," ujar Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi, di Kantor Basarnas, Jakarta Rabu (31/10/2018) malam.
Diketahui, pada pencarian hari ketiga, Rabu (31/10/2018), tim SAR gabungan berhasil mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat Lion Air JT610.
Lokasi sinyal tersebut berada di koordinat S 05 48 48. 051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.
Sinyal black box tersebut terdeteksi oleh alat transponder USBL Kapal Baruna Jaya 1 milik BPPT pada Eabu siang sekitar pukul 12.25 WIB.
Lokasi ditangkapnya sinyal black box pesawat ke Tanjung Karawang kurang lebih 15 km.
Operasi pencarian juga nantinya dilakukan di permukaan laut dengan mengarahkan puluhan kapal.
Area juga masih sama dengan area pencarian hari ketiga.
"Yang di atas air tetap kami di area yg 15 mil laut itu," kata Nugroho.
Kendala penyelaman
Saat operasi pencarian dilakukan, tim Basarnas mengalami kendala.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan bahwa derasnya arus laut menjadi kendala penyelam mengambil black box pesawat Lion Air JT610 ini.
"Setelah kami turunkan penyelam ternyata tidak mudah karna arusnya cukup deras. Kapal yang begitu besar saja yang (beratnya) puluhan ton bisa bergeser. Begitu kami masuk orang menuju ke sana itu arusnya melawan," ujar Syaugi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018).
Untuk mengatasi kendala ini, pihak Basarnas memasang jangkar dalam jarak 400 meter di arah barat laut dari koordinat objek yang ditemukan.
"Malam sudah dipasang jangkar sehinga harapannya tadi pagi penyelam sudah mulai masuk dengan ROV (sebuah robot yang didesain untuk digunakan di bawah air) kami turunkan untuk memmastikan," kata dia.
Apabila arus hari ini tenang, black box hingga bodi pesawat diharapkan dapat ditemukan.
Syaugi juga menjelaskan bahwa fokus pencarian pada hari keempat masih untuk menemukan bodi pesawat dan black box dari empat di koordinat yang telah ditemukan.
"Dari empat sektor ini ada empat kapal yang canggih dan memiliki peralatan deteksi bawah air, side scan sonar, kemudian multibeam echisounder kemudian remite operatet vehicle, alat pelihat di bawah air," ujar dia.
Dari empat sektor yang telah dipantau, tiga kapal mendeteksi objek di dasar laut yang ternyata bukan bagian dari bodi pesawat yang jatuh pada Senin lalu.
Baca: Black Box Lion Air JT 610 Dicari, Ini Fakta-fakta soal Black Box, Mulai dari Warna hingga Penemu
"Nah sektor keempat ini yang melihat serpihan-sepihan dari Lion Air. Setelah itu kami turunkan ROV untuk meyakinkan, ternyata memang betul banyak bagian yang kecil. Termasuk ping locater, bagian dari black box," ujar Syaugi.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)