Selasa, 7 Oktober 2025

5 Batu Meteor Langka yang Pernah Ditemukan, Laku Rp86 Miliar hingga Berusia 4,5 Miliar Tahun

Fenomena langit yang langka bisa berubah jadi harta karun di Bumi. Batu meteor yang pernah jatuh di berbagai negara ini nilainya bikin melongo

Editor: Eko Sutriyanto
Sotheby's/Ist
BATU METEOR - Meteor yang dikenal dengan nama NWA 16788 ditemukan pada November 2023 di wilayah terpencil di Agadez, Niger (kanan, Image credit: Sotheby's) dan batu meteor yang jatuh di rumah Joshua Hutagalung di Sumatera Utara, 4 Agustus 2020 lalu 

Tak hanya indah di langit, batu meteor yang ditemukan di berbagai belahan dunia ternyata bisa bernilai fantastis, bahkan ada yang laku hingga Rp86 miliar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Cirebon, Jawa Barat  dikejutkan benda besar yang jatuh ke bumi, tepatnya laut Jawa, Minggu (5/10/2025), sekitar pukul 18.30 WIB.

Mereka pun menduga benda itu adalah meteor raksasa sehingga memicu kepanikan.

 Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyebut peristiwa yang dilihat warga Cirebon itu adalah meteor jatuh.

"Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon, dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 - 18.39 WIB pada hari Minggu(5/12025)," ujar Thomas dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin (6/10/2025).

Thomas menjelaskan dari meteor ini muncul suara dentuman yang cukup keras.

"Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB," ucapnya. 

Batu meteor antariksa itu jatuh di laut Jawa.

Baca juga: Heboh Warga Banjarmasin Kalimantan Selatan Temukan  Batu Meteor, Direndam dan Dipercaya Jadi Obat 

Tidak hanya di laut, sejumlah kejadian meteor jatuh ke daratan bahkan ditemukan warga.

Mengingat itu barang langka, batu meteor menjadi buruan kolektor.

Berikut deretan batu meteor yang ditemukan dan diperjualbelikan yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber : 

  1. Batu Meteor Mars Laku Rp86 Miliar 

Batu meteorit Mars itu merupakan batu planet terbesar yang diketahui pernah ditemukan di Bumi.

Meteor yang dikenal dengan nama NWA 16788 ditemukan pada November 2023 di wilayah terpencil di Agadez, Niger.

Batu ini tergolong langka, karena hanya sekitar 400 meteorit Mars yang pernah ditemukan di Bumi.

Analisis komposisi internal meteorit, batu Mars ini kemungkinan terlepas dari permukaan Mars akibat tabrakan asteroid yang sangat kuat hingga sebagian materialnya berubah menjadi kerak kaca (glassy crust).

Kerak kaca tersebut tampak di permukaan meteorit, terbentuk saat batu luar angkasa ini melintasi atmosfer Bumi.

Sotheby’s menyebut meteorit ini sebagai "spesimen monumental", karena ukurannya sekitar 70 persen lebih besar dari potongan batuan Mars terbesar lainnya yang pernah ditemukan di Bumi.

Cassandra Hatton, wakil ketua sains dan sejarah alam di Sotheby’s menyebut NWA 16788 sebagai meteorit Mars paling berharga yang pernah dilelang.

"Terkikis oleh perjalanannya melintasi ruang dan waktu, ukurannya yang luar biasa dan warna merahnya yang khas menjadikannya penemuan langka," ungkap Hatton.

Sebongkah batu meteorit Mars berhasil dijual seharga 5,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 86,5 miliar dalam lelang Sotheby’s di New York, Amerika Serikat (AS), Rabu (17/7/2025). 

Berat batu itu mencapai 24,5 kilogram, jauh lebih besar dibandingkan kebanyakan meteorit Mars lain yang biasanya hanya berupa fragmen kecil.

Baca juga: Benarkah Meteor Jatuh di Cirebon? Berikut Penjelasan BMKG, BRIN, Hingga Aparat yang Datangi Lokasi

2. Batu Meteor di Tiongkok 

Sebuah video bola api yang diduga sebagai meteor yang melintas di atas langit di langit kota Xishuangbanna, provinsi Yunnan barat daya China, Jumat(1/6/2018) pukul 9.40 malam waktu setempat 

Usai kejadian tersebut, warga di wilayah pedesaan Menghai mulai menemukan pecahan batu yang diduga berasal dari meteor tersebut sehingga memicu terjadinya perburuan oleh penduduk desa, ilmuwan dan para pengamat perbintangan.

Hingga Senin (3/6/2018) petang, sebanyak 200 batu meteor diklaim telah ditemukan dengan besaran yang besar mencapai beberapa ratus gram.

Diberitakan laman berita Thepaper.cn dilansir SCMP, bongkahan batu meteor tersebut kemudian dijual hingga 50.000 yuan (lebih dari Rp 108 juta) per gram.

Harga tersebut jauh di atas harga batuan luar angkasa yang biasanya hanya sekitar 100 yuan (sekitar Rp 200.000) per gram.

Otoritas memperingatkan warga bahwa batu-batuan luar angkasa tersebut akan lebih bernilai ilmiah bagi penelitian daripada sekadar dijual untuk para kolektor.

DIDUGA METEOR JATUH - Media sosial Tiktok dan Instagram dikejutkan oleh beredarnya sebuah video rekaman benda diduga meteor jatuh di dekat ruas tol Ciperna, Cirebon, Jawa Barat, hari Minggu malam, 5 Oktober 2025. Benda tersebut kemudian memicu kebakaran di dekat lokasi jatuhnya. Kabar soal meteor jatuh di Cirebon masih simpang siur, berikut penjelasan dan hasil pengecekan lapangan dari Jasamarga, Dandim, BMKG hingga BRIN. Dentuman di Cirebon disebu-sebut akibat meteor jatuh, sebelumnya BRIN pernah ungkap 10 fenomena astronomi yang bakal terjadi di tahun 2025.
DIDUGA METEOR JATUH - Media sosial Tiktok dan Instagram dikejutkan oleh beredarnya sebuah video rekaman benda diduga meteor jatuh di dekat ruas tol Ciperna, Cirebon, Jawa Barat, hari Minggu malam, 5 Oktober 2025. Benda tersebut kemudian memicu kebakaran di dekat lokasi jatuhnya. Kabar soal meteor jatuh di Cirebon masih simpang siur, berikut penjelasan dan hasil pengecekan lapangan dari Jasamarga, Dandim, BMKG hingga BRIN. Dentuman di Cirebon disebu-sebut akibat meteor jatuh, sebelumnya BRIN pernah ungkap 10 fenomena astronomi yang bakal terjadi di tahun 2025. (ist/freepik/kolase FB/Instagram @bogordailynews)

3. Batu Meteor Fukang Laku 2 Juta Dolar AS

Meteorit Fukang ditemukan di dekat kota Fukang, Tiongkok, pada tahun 2000, dan memiliki kristal olivin emas kehijauan yang tertanam dalam matriks besi nikel.

Meteorit berusia 4,5 miliar tahun ini dianggap salah satu batuan luar angkasa paling indah dan penting secara ilmiah, memberikan wawasan tentang pembentukan Tata Surya awal.  

Dengan perkiraan berat sekitar 1.003 kilogram, meteorit ini merupakan salah satu meteorit terindah dan paling penting secara ilmiah yang pernah ditemukan. Dalam sebuah lelang tahun 2008, sebagian meteorit Fukang dihargai sebesar $2 juta.

Meteorit Fukang adalah meteorit palasit yang ditemukan di pegunungan dekat Fukang, Tiongkok, pada tahun 2000. 

Penemuan Meteorit Fukang terjadi secara tidak sengaja saat seorang pria yang berjalan kaki melintas di dekat sebuah batu raksasa. 

Ia pun mengambil palu dan memahan beberapa bagian batu.

Pecahan batunya kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk diteliti.

Setelah diteliti, barulah diketahui bahwa batu tersebut adalah meteorit.

4.  Meteorit Willamette Sebesar Rp15 miliar

Meteorit Willamette berbobot 15,5 ton. 

Dikutip amnh.org, meteorit besi ini, yang ditemukan di Oregon, merupakan meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Serikat dan keenam terbesar di dunia. 

Permukaannya yang halus meleleh saat memasuki atmosfer, sementara lubang-lubang terbentuk di permukaan Bumi.

Meteorit besi terbentuk ketika asteroid berukuran cukup besar mengalami tabrakan dahsyat dengan asteroid lain yang interiornya meleleh.

Tabrakan dahsyat ini melontarkan material dari inti besi cair asteroid pada orbit yang mencapai Bumi setelah jutaan tahun.

Struktur internal meteorit Willamette seberat 15,5 ton, yang terbuat dari besi metalik, menunjukkan adanya serangkaian peristiwa rumit yang menyebabkan terbentuknya meteorit tersebut:

Miliaran tahun yang lalu, sebuah planet awal yang mengorbit Matahari hancur berkeping-keping, kemungkinan akibat tabrakan dengan protoplanet lain.

Fragmen yang kini dikenal sebagai meteorit Willamette kemungkinan merupakan bagian dari inti besi-nikel planet tersebut.

Pada bulan Oktober 2007, pecahan meteroit bernilai 851 ribu Euro atau Rp15 miliar ini dijual di New York, Amerika Serikat dan batuan  ini langsung disumbangkan ke American Museum of Natural History.

5. Batu Meteor di Sumut Dikabarkan Laku Rp25 Miliar

Rumah warga bernama Joshua Hutagalung tertimpa sebuah batu meteor, 4 Agustus 2020 lalu.

Batu itu seberat 2,2 kg diklasifikasikan sebagai CM1 / 2 karbonan chondrite.

Penemuan yang sangat langka membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.

Dikutip dari dari www.thesun.ie, Joshua Hutagalung telah menjual batu tersebut kepada kolektor dari Amerika Serikat.

“Saya sedang mengerjakan peti mati di dekat jalan di depan rumah saya ketika saya mendengar suara ledakan yang membuat rumah saya bergetar. Seolah-olah pohon telah menimpa kami.”

 Menurutnya, benda tersebut terlalu panas untuk diambil.

“Jadi, istri saya menggalinya dengan cangkul dan kami membawanya ke dalam," katanya.

Batu tersebut dibeli seorang ahli meteorit Jared Collins, yang berbasis di Bali, dikirim oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit langka tersebut, sekaligus melakukan negosiasi harga.

 "Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip Daily Star.

"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid-19 dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."

"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik" katanya.

Jared membayar dengan harga fantastis tadi, Rp 25 miliar namun Joshua mengaku menerima sekitar Rp200 juta. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved