Jumat, 3 Oktober 2025

Penjelasan Jakarta Tetap Gerah Meski sudah Turun Hujan

Hujan mengguyur kota Jakarta. Namun, meski hujan telah menyambangi beberapa kota di Pulau Jawa, udara masih terasa panas dan gerah.

Editor: Fajar Anjungroso
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pengendara melintasi Bundaran HI, Jakarta Pusat, saat hujan turun, Kamis (18/10/2018). Jakarta mulai memasuki musim penghujan. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Panas vs Gerah

Selain membahas cuaca di wilayah Pulau Jawa yang panas, Agie juga menjelaskan rasa gerah yang dirasakan ketika akan terjadinya hujan.

"Ketika sebelum hujan itu kan sebenarnya lembab, jadi saat mendung itu ada uap air yang di sekitar wilayah kita," ujar Agie.

Agie menjelaskan, "Uap air ini kan sebenarnya penghantar panas (kalor) yang cukup bagus. Sehingga kita cenderung merasakan cuaca yang sumuk sebelum hujan."

Dia menambahkan, ketika mendung ada proses perubahan uap air dari gas menjadi air. "Nah, pada proses mendung, biasanya kalor kan dilepas ke udara.

Jadi, semakin dekat hujan atau awan itu ke permukaan bumi, maka energi panas akan semakin terasa," tutur Agie.

"Kan, uap air penghantar kalor yang baik. Karena kan uap airnya tebel, jadi semakin terasa gerah atau panas," tambahnya.

Agie juga menuturkan biasanya setelah energi kalor dilepas, akan terasa dingin tepat sebelum hujan. "Itu akibat adanya udara dingin dari awan," ucap Agie. "Kalau pas masih mendung, itu udara panas atau kalornya yang dilepas," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Mulai Hujan, Kok Jakarta Masih Panas dan Gerah?" 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved