Sembilan Fakta Ilmiah Tentang Mimpi: Tidak Harus Tidur, Bisa Diperlama dan Dikendalikan
Beberapa ahli psikoanalisis masih percaya, bahwa mimpi adalah kekuatan terbesar manusia.
Dalam sehari, seseorang bisa mempunyai lebih dari satu mimpi.
Dari beberapa mimpi yang terjadi selama semalam, paling-paling yang benar-benar kita ingat hanya satu.
Mimpi bisa diperlama setelah bangun.
Loewenberg mengatakan, kita bisa meneruskan mimpi setelah bangun.
Caranya, ketika terbangun dari mimpi, padahal kita ingin berlama-lama, tinggal berbaring diam, jangan pindahkan otot, dan akan tetap berada dalam keadaan semi-mimpi dalam beberapa menit.
Mimpi dapat diartikan.
Ada potensi makna dalam mimpi, tergantung apakah kita mau berusaha mencarinya atau tidak.
Kita cenderung abai dengan mimpi-mimpi yang aneh, padahal ada kalanya itu adalah cerminan dari perasaan atau proses kerja otak pada diri kita.
Mimpi memberi tahu kita dengan cara berulang-ulang.
Ada kepercayaan, mimpi berulang-ulang adalah pertanda sesuatu, dan itu tidak sepenuhnya salah.
Misal bermimpi soal gigi berkali-kali, bisa jadi akan ada yang terjadi dengan gigi atau sekitar gigi kita.
Mimpi bisa dikendalikan.
Anda pernah melihat film Inception karya Christopher Nolan mengenai kendali akan mimpi?
Sebuah survei mengatakan, dari 3 ribu orang, 64,9% mengatakan pernah bermimpi dalam mimpi, 34% mengatakan mereka bisa mengontrol mimpi.
Tidak harus tidur untuk mimpi.
Boleh percaya, boleh tidak, kita bisa bermimpi walau tidak tidur.
Ini bisa terjadi ketika bisa memanfaatkan imajinasi aktif kita.
Tempat yang tenang dan kontemplatif juga bisa membuat kita bermimpi meskit tidak tidur.