Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Basarnas Targetkan Evakuasi 4 Korban Terjepit Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny Hari Ini

Basarnas menargetkan evakuasi terhadap empat korban yang terjepit reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Tribun Jatim/M Taufik
MUSHALA AMBRUK - Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Sementara dari dalam reruntuhan, terdengar suara beberapa orang meminta tolong yang diduga santri. 

Posisinya berada di selatan gedung utama yang telah roboh. 

Dengan demikian, tim harus mengatur strategi baru dan penanganan khusus sebagai pemecahan solusi.

Tim SAR gabungan juga tidak mau gegabah mengambil keputusan tanpa perhitungan, apalagi kondisi bangunan lama terlihat miring.

Sedangkan bila dipaksakan, maka dikhawatirkan dapat merusak atau justru memicu robohnya gedung di sebelahnya. 

Konsultan ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) pun didatangkan untuk memberikan rekomendasi. 

Alhasil, tim harus membuat penahan gedung lama yang masih berdiri agar selama proses pemotongan dapat dilakukan tanpa merusak apapun.

"Kemarin dari ITS, Bapak Mudji sudah koordinasi dengan Basarnas dan Kodim, akhirnya dipotong, diperkirakan hari ini selesai, serta diberikan penyangga sehingga akan mengurangi risiko apabila bangunan yang roboh itu nanti ditarik. Jadi sudah ada solusi," kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia, Senin (6/10/2025).

Penyebab Robohnya Musala Versi BNPB

Sebelumnya, BNPB sempat merilis penyebab robohnya musala di Ponpes Al Khoziny pada Selasa (30/9/2025).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengungkapkan robohnya mushala karena kegagalan teknologi sehingga perlu adanya antisipasi berupa penerapan standar keselamatan konstruksi secara ketat.

"Masyarakat dan pengelola bangunan bertingkat diimbau untuk memastikan pengawasan teknis pembangunan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved