Sabtu, 4 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Kisah Korban Selamat Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, Tak Henti Berdoa, Petugas Merayap 3 Jam

Di atas wajah Taufan ada seng yang hanya berjarak tiga jari dan kondisinya gelap gulita, yang mana ruang gerak menjadi sempit. 

|
Yusron Naufal Putra/TribunJatim/Sar Surabaya
MUSALAH PONPES AMBRUK - Kolase foto korban Taufan Saputra Dewa selamat dari ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur. Foto kedua, proses pencarian korban oleh Tim Sar. 

SAR Mission Coordinator (SMC) Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menjelaskan, penggunaan crane dilakukan setelah tim rescue BASARNAS melaksanakan rangkaian assessment sebanyak tiga fase, pada Rabu (1/10/2025) malam.

Pada fase pertama, tim melakukan pengecekan tanda-tanda kehidupan di Site A1, A2, dan A3 dengan cara memanggil korban secara bergantian. Namun hasilnya nihil.

Fase kedua dilanjutkan dengan penggunaan search camera yang menjangkau celah hingga kedalaman lima meter. Hasilnya, juga tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.

Kemudian, fase ketiga dilakukan dengan wall scan suffer 400 untuk mendeteksi keberadaan orang di balik reruntuhan dinding beton. Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda napas maupun denyut nadi.

Tak berhenti di situ, tim rescue BASARNAS beralih menggunakan multi search seismic scanner. 

Peralatan ini berfungsi menangkap getaran dan suara kecil dari dalam reruntuhan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya korban hidup.

"Selama proses assessment dan reassessment, area lokasi reruntuhan disterilisasi agar tidak ada suara tambahan yang memengaruhi hasil deteksi," kata Bramantyo melalui keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi.
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. (Tribun Jatim Network/M Taufik)

Secara paralel, tim BNPB juga mengerahkan drone thermal untuk memperluas pencarian tanda-tanda kehidupan dari udara.

Setelah seluruh tahapan memastikan tidak ada respons korban dari balik reruntuhan, tim SAR gabungan bersama pihak keluarga sepakat untuk memulai proses pemindahan material dengan crane. 

"Upaya ini dilakukan secara bertahap agar tetap menjaga keselamatan tim di lapangan," katanya.

Selain membersihkan material di bagian atas, tim SAR gabungan bersama pihak terkait juga memasang shoring atau penyangga di titik rawan. 

Shoring ini digunakan untuk menjaga kestabilan reruntuhan saat proses pembersihan dilakukan.

 

(Tribunnews/TribunJatim)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved