Mushola Ambruk di Sidoarjo
Sosok Rafi, Korban Tewas Ambruknya Ponpes di Sidoarjo, Dikenal Mandiri dan Sopan
Sosok Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), salah satu korban meninggal dunia dalam kasus runtuhnya gedung bertingkat di Ponpes Al-Khoziny.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sosok Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Rafi merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam kasus runtuhnya gedung bertingkat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Setelah berhasil diidentifikasi anggota Tim Forensik Polda Jatim di RSI Siti Hajar pada Kamis (2/10/2025) dini hari, jenazah Rafi langsung dibawa keluarganya ke kampung halaman atau kediaman keluarga besar di Kabupaten Jember.
Oleh sebab itu, rumah kediaman korban di Jalan Putat Jaya terpantau lengang bahkan cenderung sepi.
Pintu dan jendela berkusen kayu warna hitam serta jendela panjang warung kopi (warkop) yang biasanya dikelola orang tua Rafi juga tampak tertutup rapat.
Namun, bendera warna putih dengan tanda simbol plus warna merah sebagai petanda rumah duka terlihat sudah terpasang di ujung kayu pengikat banner warkop rumah tersebut.
Ketua RT 10/RW 03, Putat Jaya, Sofyan Amalianto, membenarkan situasi rumah keluarga korban yang sepi.
Beberapa warga sempat datang ke rumah duka ketika mendengar kabar Rafi menjadi salah satu dari lima korban meninggal dunia yang tertimpa reruntuhan bangunan ponpes.
Akan tetapi, warga kecele lantaran jenazah Rafi dimakamkan di Jember sesuai dengan permintaan keluarga besar.
"Iya benar warga saya. Pihak keluarga pada saat jenazah sudah ditemukan, jenazah dibawa ke Jember. Sama sekali tidak disemayamkan ke sini."
"Jadi langsung dari RS dibawa ke Jember, sesuai permintaan keluarga besar," ujarnya saat ditemui Surya.co.id di depan rumah duka, Kamis (2/10/2025) siang.
Baca juga: Ahli Konstruksi ITS soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Elemen Struktur Bangunan Sudah Hancur
Sofyan mengaku, kabar Rafi menjadi korban tewas dalam insiden tragis itu membuat para tetangga syok.
Banyak yang baru tahu bahwa Rafi melanjutkan pendidikan setara kelas satu SMA dengan menjadi santri di Ponpes Al-Khoziny.
Padahal, setahu Sofyan, ketiga kakak korban agak berkeberatan jika adik bungsunya memilih untuk melanjutkan pendidikan dengan mondok di ponpes tersebut.
Pasalnya, ketiga kakak perempuan Rafi lebih menghendaki sang adik untuk bersekolah di dekat rumah sambil mendampingi ayahanda mereka yang hidup sendirian di rumah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.