Minggu, 5 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Yai Mim, Eks Dosen UIN Kota Malang Berkonflik dengan Sahara, Keduanya Saling Lapor

Sosok mantan dosen UIN Kota Malang, Yai Mim, yang berkonflik dengan tetangganya, Sahara.

Tangkapan layar YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
KONFLIK TETANGGA - Yai Mim, eks dosen UIN Malang yang viral berseteru dengan tetangganya, Sahara di podcast Curhat Bang Denny Sumargo. 

Setelahnya, Yai Mim memutuskan mengundurkan diri pada 17 September 2025.

"Saya sudah mengajukan mundur (sebagai) dosen. Suratnya bisa dilihat. Saya mengajukan mundur," ungkap Yai Mim, Rabu (17/9/2025), dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Yai Mim mengungkapkan faktor lain dirinya memutuskan mundur sebab kondisi kegiatan belajar mengajar tak lagi kondusif.

Ia menyebut mahasiswa tidak lagi menghadiri kelasnya, maupun merespons komunikasinya.

Karena itu, Yai Mim pun memilih mundur ketimbang merasa sakit hati.

"Semua mahasiswa enggak ada yang datang. Saya WA (WhatsApp) enggak ada yang jawab. Daripada saya sakit hati, saya menulis surat kepada atasan saya bahwa saya mundur," aku Yai Mim.

"Saya mundur memulai hari ini sampai dengan selamanya. Agar kalau ada hal-hal yang mungkin diperlukan dari saya, saya tidak terikat oleh jam mengajar lagi. Bisa fokus."

"Bagi saya, dosen itu adalah pengabdian, bukan uang," pungkas dia.

Duduk Perkara

Perseteruan antara Imam Muslimin alias Yai Mim dengan Sahara bermula karena tanah wakaf untuk jalan warga, dijadikan lokasi parkir mobil rental milik Sahara.

Keduanya merupakan tetangga di Perumahan Joyogrand Kavling Departemen Agama (Depag) III Atas, Kelurahan Merjosari, Kota Malang.

Selain masalah lahan parkir, perseteruan juga dipicu oleh persoalan batas tanah.

Cekcok pun terjadi pada Agustus 2025, ketika mobil rental milik Sahara diparkir di depan pintu rumah Yai Mim sehingga kendaraan mantan dosen itu tak bisa keluar.

Perseteruan itu pun menjadi viral setelah Sahara merekam dan mengunggahnya di media sosial.

Video yang memperlihatkan aksi Yai Mim berguling-guling di tanah beredar luas diiringi narasi yang berkembang liar dan tidak terverifikasi kebenarannya, termasuk pencemaran nama baik, pengrusakan mobil, hingga dugaan pelecehan.

"Selama beberapa waktu saya sempat tidak menggubris perbuatan beliau, dikarenakan saya masih memandang beliau sebagai Kyai dan Dosen di UIN Malang."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved