Sabtu, 4 Oktober 2025

91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Beri Sinyal ke Petugas

Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu di kompleks pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo

Penulis: Erik S
Tribun Jatim/M Taufik
MUSHALA AMBRUK Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo masih berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore. Sementara dari dalam reruntuhan, terdengar suara beberapa orang meminta tolong yang diduga santri. 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - 91 orang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan gedung di kompleks pondok pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025). Sedikitnya ada sekira 15 titik korban terdeteksi di bawah reruntuhan gedung tiga lantai itu. 

Namun, Tim SAR belum bisa memastikan jumlah pasti korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. 

Sebagian korban diperkirakan masih hidup. Bahkan beberapa korban terus bisa berkomunikasi dengan tim SAR yang berusaha menolongnya. Namun belum bisa dievakuasi lantaran masih terjepit reruntuhan beton.  

Baca juga: Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Disorot 4 Media Internasional

Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi, saat ini para korban dengan status kesadaran merah (korban yang masih bisa berkomunikasi) memungkinkan bertahan lebih dari batas waktu krusial 72 jam pascakejadian.

"Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," kata Syafii di sela memantau jalannya evakuasi. 

Sejauh ini kondisi para korban itu masih memberikan tanda-tanda kehidupan serta mendapatkan suplai oksigen, makan minum, hingga infus dan vitamin serta obat-obatan dari petugas. 

Dalam operasi SAR ini, disebutnya bahwa pihaknya akan terus memprioritaskan para korban dengan status kesadaran merah untuk terus mendapatkan suplai-suplai vital tersebut sembari menanti upaya tim SAR gabungan untuk menembus reruntuhan.

Disebutnya bahwa personel yang hadir dalam proses evakuasi kali ini berjumlah 379 personel yang berasal dari 65 instansi berbeda.

Menurut Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, sampai hari ketiga pencarian, tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan. 

Baca juga: Robohnya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Diduga Akibat Pengecoran Tanpa IMB, Santri Ikut Ngecor

Dari 15 titik tersebut, delapan korban diantaranya dalam tingkat kesadaran warna hitam alias tidak bisa berkomunikasi. Sementara tujuh lainnya berada di tingkat kesadaran merah atau masih bisa berkomunikasi dengan petugas. 

Freezer menyebut bahwa hingga kini tim penyelamatan gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari bawah reruntuhan. Dari 11 korban tersebut tiga diantaranya meninggal dunia.

Korban Beri Sinyal

Pihak Ponpes Al Khoziny mengatakan, terdapat santri yang masih tertimbun memukul-mukul beton bangunan memberikan sinyal kehidupan.

Suara seperti retakan pun terdengar.

"Kebetulan teman-teman yang masih ada di dalam tumpukan itu seperti secara naluri kepengin mendapatkan pertolongan dengan memukul-mukul beton," kata Ketua Alumni Pusat Al Khoziny Sidoarjo, Zainal Abidin, Selasa (30/9/2025).

Suara tersebut menimbulkan kebingungan di antara petugas Basarnas sehingga melakukan penyelamatan diri.

"Situasi seperti itu menjadikan teman-teman Basarnas juga sedikit bingung, akhirnya pada lari semua," ujarnya.

"Artinya tidak ada gerakan dari bangunan itu, tidak ada runtuhan lagi," imbuh Zainal, melansir Kompas.com.

Sementara itu, beredar rekaman video yang diperoleh dari regu penyelamat Surabaya dalam proses evakuasi santri.

Tim berhasil berkomunikasi dengan dua korban yang masih terjebak.

Baca juga: Cerita Tim SAR Evakuasi Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Masih Merespons, Gerakkan Kaki

"Yusuf, umurmu berapa?" kata petugas, yang dijawab korban dengan 16 tahun.

"Apa yang luka?" tanya petugas lagi.

Yusuf pun menjawab tidak ada luka, hanya perutnya terjepit di sebelah kiri.

Petugas lalu berbincang dengan santri lain bernama Haikal, "Kamu yang sakit apa, nak?"

"Semuanya sakit. Semuanya sakit," jawab Haikal.

"Oke, semangat ya. Sabar ya, sabar. Ini yang satu sudah selamat. Kamu sabar ya. Sabar ya, nak ya. Ini aku Azis dari Rescue Surabaya ya. Sabar ya," balas petugas.

 

 

 

Penulis: M Taufik

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bisa Bertahan 72 jam Lebih, 91 Orang Diduga Masih Tertimbun Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

dan

Percakapan Petugas dengan Yusuf & Haikal dari Dalam Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Santri Beri Sinyal

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved