Sabtu, 4 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Aksi September Hitam di Yogya dan Seruan Bebaskan Kawan Kami Perdana Arie Mahasiswa UNY

Mahasiswa UNY ditangkap, BEM KM UNY gelar aksi simbolik September Hitam dan seruan 'Bebaskan Kawan Kami', Selasa (30/09/2025).

TribunJogya/Christi Mahatma Wardhani
AKSI SEPTEMBER HITAM - Perdana Arie mahasiswa UNY ditangkap, BEM KM UNY gelar aksi simbolik September Hitam dan seruan 'Bebaskan Kawan Kami', Selasa (30/09/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Perdana Arie mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang merupakan staf Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM UNY ditangkap Polda DIY pada Rabu (24/09/2025). 

Penangkapan dan penahanan ini atas tuduhan terlibat kerusuhan demonstrasi pada Agustus 2025. 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) langsung menggelar aksi simbolik September Hitam dan seruan 'Bebaskan Kawan Kami', Selasa (30/09/2025). 

Ketua BEM KM UNY, Rejesh Singh mengatakan Perdana Arie adalah sosok yang sangat peduli terhadap kondisi negara ini. Terbukti dengan keterlibatannya dalam beberapa aksi.

Ia menyebut saat aksi yang dilakukan di Mapolda DIY akhir Agustus 2025 lalu, Perdana Arie justru kena gas air mata hingga kejang- kejang dan dilarikan ke rumah sakit JIH. 

Baca juga: Respons Penangkapan Mahasiswa dan Aktivis Kamisan, Aliansi Jogja Memanggil Serukan 9 Desakan 

“Jadi Mas Ari ini memang punya riwayat penyakit. Ketika aksi itu kan memang gas air mata itu gak hanya di depan Polda, bahkan sampai depan Pakuwon Mall itu juga ada gas mata. Nah, waktu itu gas air mata tiba-tiba ada di bawah Mas Ari. Karena menghirup terlalu banyak, akhirnya Mas Ari kejang-kejang dan dilarikan ke JIH,” katanya, Selasa (30/09/2025). 

“Kami sama sekali nggak ada yang tau (perusakan yang dilakukan Arie). Kami jelas di pihak korban, Mas Arie. Jika kawan kami ditangkap, maka kawan kami harus segera dibebaskan. Serta seluruh tahanan aksi yang ada di seluruh Indonesia juga harus dibebaskan,” sambungnya. 

 

Kericuhan Karena Akumulasi Kemarahan Masyarakat

Menurut dia, kericuhan yang terjadi pada akhir Agustus hingga awal September tersebut merupakan akumulasi kemarahan masyarakat.

Masyarakat marah karena tunjangan DPR naik, ditambah lagi dengan meninggalnya Affan Kurniawan yang terlindas rantis. 

Baca juga: PKS Nilai Akar Demo Akhir Agustus karena Beratnya Beban Hidup Masyarakat

Pihaknya pun menuntut pertanggungjawaban atas kerugian yang ditimbulkan oleh represivitas aparat. 

Untuk itu, BEM KM UNY berkomitmen mengawal kasus Arie hingga tuntas. 

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan keluarga hingga BARA ADIL sebagai tim hukum, tak terkecuali dengan kampus. 

 

Respons Kampus UNY

Terpisah, Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UNY, Prof Guntur menerangkan pihak kampus tidak mungkin melakukan intervensi. Hal itu karena sudah masuk ke tanah kriminal. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved