Kelompok Bersenjata di Papua
Jenazah Korban Penembakan KKB di Asmat Ditemukan Mengambang, Tubuhnya Diikat di Mesin Katinting
Jenazah Indra Guru Wardana ditemukan dalam posisi diikat dengan mesin katinting pada bagian perut dan dada.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ASMAT - Jenazah Indra Guru Wardana, warga sipil yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/9/2025) lalu akhirnya ditemukan.
Jenazah Indra Guru Wardana ditemukan setelah beberapa hari sejak kejadian.
Baca juga: Satgas Damai Cartenz Baku Tembak dengan KKB saat Evakuasi Jenazah Warga di Yahukimo
Saat ditemukan, jenazahnya dalam posisi diikat dengan mesin katinting pada bagian perut dan dada.
Katinting adalah jenis perahu tradisional bermotor yang umum digunakan oleh masyarakat pesisir di Indonesia, terutama di wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Katinting dikenal sebagai alat transportasi laut yang sederhana, efisien, dan sangat cocok untuk aktivitas nelayan skala kecil.

"Jenazah korban ditemukan sudah dalam kondisi mengambang, namun tubuhnya diikat dengan mesin katinting pada bagian perut dan dada," kata Kapolres Asmat, AKBP Wahyu Basuki dalam keterangannya mengutip Tribun-Papua.com, Jumat (26/9/2025).
Kapolres mengatakan cara ini dilakukan pelaku untuk mempersulit proses pencarian korban.
"Diduga kuat, cara itu dilakukan pelaku untuk mempersulit proses pencarian oleh aparat," ujarnya.
Baca juga: Sosok & Daftar Kejahatan Elkius Kobak, KKB Tembak Mati Warga Sipil Hingga Bakar Rumah Korban
Operasi pencarian korban dipimpin langsung Kapolres Asmat, AKBP Wahyu Basuki dengan mengerahkan lebih dari 20 personel gabungan Polres Asmat dan Koramil Agats.
Rombongan bergerak dari Kampung Binam, Distrik Suator menuju Kampung Ulakin menggunakan empat unit speedboat, sekaligus melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.
Dalam penyisiran, polisi menemukan jenazah korban mengambang di dekat pohon dengan kondisi tubuh diikat menggunakan mesin katinting.
Jenazah kemudia dievakuasi menuju Puskesmas Suator untuk dilakukan pemeriksaan medis dan visum.
Aparat keamanan memastikan akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan yang hingga kini masih buron.
"Kami mengimbau warga tetap waspada serta segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di sekitar pemukiman di sekitaran mereka," jelasnya.
Kronologis Kejadian
Indra Guru Wardana, seorang warga sipil tewas usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/9/2025).
Tak hanya itu, rumah korban juga ikut dibakar hingga ludes.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk merujuk pada kelompok bersenjata yang melakukan tindakan kekerasan dan kriminal terhadap warga sipil, aparat keamanan, serta fasilitas umum.
Kelompok ini menggunakan senjata api atau senjata tajam untuk melakukan aksi teror dan kekerasan.
Mereka sering melakukan penyerangan, pembakaran, penyanderaan, dan sabotase terhadap fasilitas publik seperti bandara, sekolah, dan puskesmas.
Aksi kejahatan ini dilakukan oleh KKB yang tergabung dalam Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan aparat saat ini masih terus melakukan pendataan lengkap terkait kronologi peristiwa karena akses menuju lokasi cukup sulit.
"TKP berjarak cukup jauh dari Polsek Suator dan komunikasi juga tidak terlalu baik. Oleh karena itu, kami masih terus mengumpulkan data secara detail agar peristiwa ini bisa ditangani sesuai prosedur," ujar Faizal dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com.
Diketahui lokasi kejadian Distrik Kolf Braza di Kabupaten Asmat, Papua Selatan ini termasuk dalam kawasan terpencil dengan akses yang cukup sulit dijangkau, baik dari segi transportasi maupun komunikasi.
Faizal menyebut, peristiwa ini melibatkan sekitar enam anggota KKB.
Satu di antaranya membawa senjata laras panjang dilengkapi teleskop.
Mereka diduga sudah merencanakan penyerangan dengan memanfaatkan kondisi geografis wilayah yang sulit dijangkau aparat.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, mengatakan upaya pengejaran dan penyelidikan terus dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri.
Aparat tidak hanya berfokus pada identifikasi pelaku, tetapi juga memastikan keamanan warga di sekitar Distrik Kolf Braza.
"Kami akan terus melakukan langkah-langkah penegakan hukum dan memastikan masyarakat tetap merasa aman. Negara tidak boleh kalah dari aksi teror bersenjata," ujarnya.
Aksi penembakan disertai pembakaran rumah ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat.
Banyak warga setempat memilih mengungsi sementara waktu demi menghindari kemungkinan serangan lanjutan.
Situasi di Distrik Kolf Braza kini berada dalam pengawasan ketat aparat keamanan.
Keterbatasan komunikasi dan jarak yang jauh dari pusat kepolisian membuat proses evakuasi dan pendataan korban membutuhkan waktu lebih lama.
Penulis: (Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring) (Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Jenazah Indra Wardana Ditemukan, Korban Penembakan di Asmat Ditembak dan Diikat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.