Program Makan Bergizi Gratis
SPPG Karanglewas Kidul Banyumas Dihentikan Sementara, 115 Siswa Mulai TK hingga SMA Keracunan MBG
Sebanyak 115 siswa di Karanglewas, Banyumas, diduga keracunan makanan MBG. Dapur SPPG Karanglewas Kidul dihentikan, evaluasi dijadwalkan pekan depan.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 115 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mulai TK, SD, hingga SMA di Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Insiden keracunan MBG dilaporkan sejumlah sekolah secara bertahap mulai Selasa (23/9/2025) hingga Jumat (26/9/2025).
Program MBG adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok masyarakat rentan, terutama anak-anak dan ibu hamil.
Dinas Pendidikan Banyumas menemukan ada sekolah yang tidak melapor terkait keracunan MBG karena terikat perjanjian dengan Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG).
SPPG yaitu dapur atau unit produksi makanan yang ditunjuk untuk menyiapkan dan mendistribusikan makanan bergizi dalam program
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Banyumas, Taryono, menyatakan operasional SPPG Karanglewas Kidul yang melayani sekitar 3.000 porsi makanan dihentikan sementara.
"Ini jumlahnya sekitar 115 lebih yang dilaporkan siswa alami mual-muntah. Termasuk dari TK ada 30-an dan SD N Kediri ada juga datanya sekitar 20 dan 30 orang."
"Belum sekolah lain yang belum melaporkan," paparnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Gizi Nasional (BGN) Banyumas agar SPPG Karanglewas Kidul dievaluasi.
"Mulai Senin akan dilakukan evaluasi. Termasuk dilaporkan ke BGN regional Jawa Tengah," imbuhnya.
Menurutnya, jumlah siswa yang mengalami keracunan dapat bertambah karena sekolah MI berada di bawah kewenangan Kemenag.
Baca juga: Dikritik Ahli Gizi, Begini Jawaban Waka BGN soal Ada Burger dan Spageti di MBG: Siswa Boleh Request
Sejumlah sekolah memilih menolak program MBG karena siswanya belum pulih.
"Yang menyatakan menolak langsung dikirim MBG ya dari SDN Pangebatan karena masih ada sebagian besar murid yang belum masuk sekolah dari kejadian kemarin."
"Kondisinya dari rumah sudah dipantau dari orangtua, katanya sudah membaik, tapi memang masih ada yang pusing jadi tidak bisa masuk sekolah," jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi 4 DPRD Banyumas, Rachmat Imanda, melakukan inspeksi mendadak ke SPPG Karanglewas Kidul, Jumat (26/9/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.