Senin, 29 September 2025

Nasib Pilu Anak Brigadir Esco dan Briptu Rizka: Psikis Tertekan, Ingin Mati seperti sang Ayah

Nasib pilu dialami dua anak Brigadir Esco dan Briptu Rizka. Kini, mereka mengalami tekanan psikis akibat kasus tewasnya sang ayah.

Kolase Tribunnews.com/Tangkapan layar dari YouTube Kompas TV
POLISI DIBUNUH ISTRINYA - Briptu Rizka Sintiyani menjadi tersangka atas pembunuhan terhadap suaminya yakni Brigadir Esco Faska Relly. Kini, nasib pilu dialami oleh anak Brigadir Esco dan Briptu Rizka karena mengalami tekanan psikis. Bahkan, anak pertamanya yang masih tujuh tahun sampai berkata ingin mati seperti ayahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib memilukan dialami dua anak Brigadir Esco Fasca Rely dan Briptu Rizka Sintiyani setelah sang ayah tewas dan ibunya menjadi tersangka.

Brigadir Esco ditemukan tewas pada 24 Agustus 2025 lalu dengan kondisi mengenaskan di belakang pekarangan rumah mertuanya di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sementara, Briptu Rizka Sintiyani ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan terhadap suaminya tersebut.

Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariyawan mengatakan dua anak Brigadir Esco dan Briptu Rizka kini mengalami tekanan psikis.

"Kita ketahui bersama luar biasa ujian yang di alami oleh keluarga besar Brigadir Esco, terutama untuk kedua putrinya," kata Anton pada Rabu (24/9/2025), dikutip dari TribunLombok.com.

Baca juga: Sosok Amaq Siun, Ayah Briptu Rizka Pertama Kali Temukan Jasad Brigadir Esco di Lombok Barat

Anton menceritakan ketika anak pertama Brigadir Esco menanyakan keberadaan ayahnya.

Bahkan, anak Brigadir Esco yang masih berusia tujuh tahun itu ingin mengalami nasib serupa seperti sang ayah.

"Anak yang paling besar selalu menanyakan bapaknya, jadi ada beberapa kata yang diungkapkan kata oleh anaknya kalau begitu saya ikut mati seperti bapak. Itu luar biasa tekanan si kecil," cerita Anton.

Di sisi lain, Anton menyebut anak pertama Brigadir Esco akan dipindahkan sekolahnya ke kampung halaman sang ayah di Desa Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah.

Lebih lanjut, Anton turut mengungkapkan tindak lanjut terkait penanganan kasus tewasnya Brigadir Esco.

Dia mengatakan telah menyurati Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk terlibat gelar perkara khusus dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir Esco.

Ia menuturkan dilibatkannya Kompolnas demi membuat terang dan membuka tabir atas dugaan keterlibatan orang lain dalam kasus ini.

"Kami yakin R (Briptu Rizka) ini melakukan tindak pidana keji ini tidak sendiri," kata Anton.

"Saran saya supaya si R membuka kasus ini seterang benderang, kalau memang bukan pelaku utama silakan ajukan diri sebagai justice collaborator," kata Anton.

Briptu Rizka Tersangka, Sudah Diperiksa Propam

Briptu Rizka sudah ditetapkan menjadi tersangka atas pembunuhan terhadap Brigadir Esco pada Jumat (19/9/2025) lalu.

Namun, belum diketahui peran atau motif Briptu Rizka hingga membunuh suaminya.

Kendati demikian, Briptu Rizka kini sudah diperiksa Propam Polda NTB untuk diperiksa terkait pelanggaran etik yang dilakukannya sebagai anggota Polres Lombok Barat.

"Sedang dalam pemeriksaan Propam ya," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Muhamad Kholid pada Senin (22/9/2025) lalu.

Selain Briptu Rizka, keluarga Brigadir Esco turut diperiksa oleh Propam Polda NTB.

Kuasa hukum Brigadir Esco lainnya, Muhanan, mengungkapkan kliennya diperiksa oleh Polda NTB untuk memperjelas kasus ini.

"Propam Polda NTB sudah turun terkait dengan kode etik. Kita bertemu sekitar 10-15 menit di ruangan Polres untuk memperjelas terkait dengan kode etik," jelas Muhanan. 

Pasca ditetapkan menjadi tersangka, Briptu Rizka kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB.

Kronologi Penemuan Jenazah Brigadir Esco, Ditemukan Mertuanya

Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh mertua sekaligus ayah dari Briptu Rizka, Dalem Amaq Siun di pekarangan belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat pada 24 Agustus 2025 lalu.

Adapun Siun menemukan jasad menantunya itu ketika tengah mencari ayamnya yang hilang.

Baca juga: Ragu Pembunuhan Brigadir Esco Dilakukan Briptu Rizka Sendirian, Keluarga Korban Duga Ada Pelaku Lain

Ketika ditemukan, jasad Brigadir Esco dalam kondisi leher terjerat tali, muka rusak, badan membengkak, dan dikerumuni lalat.

Setelah itu, Amaq Siun melaporkan penemuannya itu ke kepala dusun dan akhirnya diteruskan ke Polsek Lembar.

Kemudian, polisi langsung tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Karena menjadi saksi kunci, Siun pun diperiksa oleh pihak kepolisian pada Senin lalu.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Lombok dengan judul "2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi Pasca Ayahnya Tewas dengan Janggal"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Lombok/Robby Firmansyah/Sinto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan