Jumat, 3 Oktober 2025

251 Pelajar Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, Diduga Akibat Ikan Cakalang

Sebanyak 251 siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah mengalami keracunan usai menyantap menu MBG. Hal serupa juga terjadi di Baubau.

Handover
KERACUNAN MBG - Sebanyak 251 pelajar mendapat penanganan medis akibat keracunan MBG di RS Trikora Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, Rabu (17/9/2025). Sebagian besar telah dipulangkan, masih tersisa 78 orang yang masih dalam perawatan intensif. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 251 pelajar di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (17/9/2025).

Ratusan siswa itu berasal dari SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairaat Salakan.

Awalnya para pelajar mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing hingga alergi setelah menyantap menu MBG.

Kemudian para korban dilarikan ke RS Trikora Salakan untuk mendapatkan perawatan medis.

Dugaan sementara keracunan itu dipicu oleh olahan ikan cakalang dalam menu MBG yang kondisinya sudah tidak layak dikonsumsi.

Sebanyak 173 siswa telah diizinkan pulang usai menjalani perawatan medis di RS Trikora Salakan pada Kamis (18/9/2025).

Sedangkan 78 orang lainnya masih dalam perawatan intensif.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan dan pihak terkait telah membangun tenda darurat di halaman rumah sakit untuk tempat perawatan dan observasi terhadap pelajar yang terdampak.

DPRD Sulteng desak evaluasi dapur MBG

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulteng, Syarifuddin Hafid, sangat menyayangkan kejadian itu.

Legislator Demokrat itu mendesak agar dapur penyedia MBG dapat segera dievaluasi.

Baca juga: Heboh Surat Agar Ortu Tidak Gugat Bila Anak Keracunan MBG, Pakar: Seolah Lepas Tanggung Jawab

"Peristiwa itu menjadi alarm bagi semua pihak, utamanya instansi terkait MBG untuk segera mengevaluasi semua jajaran karena akibatnya fatal. Ini program mulia presiden, jangan sampai tercoreng di tengah masyarakat," ujar Syarifuddin Hafid via Whatsapp kepada TribunPalu.com, Kamis (18/9/2025).

Ia juga meminta kepada mitra MBG yang mengelola dapur agar lebih cermat dan tidak sembarangan dalam menyiapkan hidangan program tersebut.

"Ini soal makanan, jangan asal. Kami harap dapur MBG tidak hanya mengejar keuntungan saja tapi juga memperhatikan kualitas makanan," ucap Syarifuddin Hafid.

Sejumlah pelajar di Baubau alami keracunan MBG

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Baubau, Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara juga mengalami hal serupa pada Selasa (16/9/2025).

Para pelajar mengalami keracunan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pada hari itu, menu MBG yang disajikan berupa daging ayam. Namun, ayam tersebut mengeluarkan aroma tak sedap.

Tak lama setelah itu, para siswa mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah dan sakit perut.

Para siswa yang mengalami keracunan tersebut segera dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas terdekat.

Usai insiden itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau telah mengirim sampel menu MBG tersebut untuk diuji laboratorium pada Rabu (17/9/2025).

Berdasarkan surat permohonan pemeriksaan sampel makanan Nomor 400.7.8/XXX/DINKES tertulis pemeriksaan ditujukan pada BPOM Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam surat itu tertulis yang menjadi sampel yakni satu paket sampel dari pendingin (freezer), dapur program MBG-SPPG Kecamatan Kokalukuna, dan satu paket sampel dari penerima manfaat SMAN 7 Baubau.

Selain itu, terdapat keterangan secara organoleptik terdapat bau, berlendir, dan berbusa khususnya pada sampel ayam.

Adapun sampel makanan yang diperiksa yakni nasi putih, ayam woku Manado, perkedel tahu, sayur campur, dan buah semangka.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Fanti Frida Yanti menuturkan, pihaknya sudah mengambil sampel sejak pukul Selasa (16/9/2025), pukul 12.00 Wita.

“Untuk pengambilan sampel ada di dua lokasi yakni di dapur Kokalukuna dan di sekolah yaitu sisa di omprengan anak-anak itu,” ujarnya, Rabu (17/9/2025), melansir TribunnewsSultra.com.

Ia mengatakan, sampel tersebut dikemas lalu dikirim hari ini ke BPOM Sultra di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

“Jadi pengambilan sampel adalah salah satu SOP yang menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan Baubau,” tambahnya.

Adapun keluarnya hasil uji laboratorium itu diestimasi dua hingga tiga hari ke depan.

Di sisi lain, pihak dapur program MBG-SPPG Kecamatan Kokalukuna saat dikonfirmasi Selasa (16/9/2025) malam, mengaku belum dapat berkomentar mengenai keracunan tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul 251 Pelajar Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 78 Orang Masih Dirawat

dan TribunnewsSultra.com dengan judul Usai Siswa SMA dan SD di Baubau Diduga Keracunan, Sampel Makanan MBG Diuji BPOM Sulawesi Tenggara

(Tribunnews.com/Falza) (TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan) (TribunPalu.com/Asnawi Zikri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved