Senin, 29 September 2025

Awal Mula Bocah Bengkulu Cacingan, Alami Demam dan Keluar Cacing dari Mulut-Hidung

Balita 1,8 tahun di Bengkulu muntahkan cacing gelang akibat ascariasis, dirujuk ke RSUD M. Yunus; Dinkes ingatkan PHBS & obat cacing.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
CACING - Balita 1,8 tahun di Bengkulu alami ascariasis, muntahkan cacing gelang hingga harus dirujuk ke RSUD M. Yunus untuk operasi. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Rangkuman Berita

  • Balita 1,8 tahun di Bengkulu muntahkan cacing gelang akibat ascariasis.
  • Dirujuk ke RSUD M. Yunus untuk operasi
  • Dinkes imbau jaga kebersihan dan rutin obat cacing.

TRIBUNNEWS.COM - NS, seorang bocah berusia 1 tahun 8 bulan mengalami cacingan.

NS mengeluarkan cacing gelang atau Ascaris dari mulut dan hidung. 

Seperti dilansir Alodokter, Ascariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Ascaris lumbricoides atau cacing gelang. 

Cacing ini dapat hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia serta menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Ascariasis terjadi ketika telur cacing gelang masuk ke dalam tubuh manusia. 

Cacing penyebab penyakit ini dapat menginfeksi paru-paru atau usus. Jika tidak dibasmi dengan pengobatan, cacing ini akan terus berkembang biak dan menginfeksi organ lain, seperti hati dan pankreas.

Ascariasis dapat ditemukan di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di wilayah yang beriklim hangat dan di area yang memanfaatkan tinja sebagai pupuk. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kasus ascariasis.

Telur cacing gelang bisa ditemukan di tanah yang tercemar tinja manusia. Oleh sebab itu, seseorang dapat terkena ascariasis bila bersentuhan dengan tanah tersebut atau tidak mencuci tangan setelah menyentuh tanah. Selain itu, konsumsi sayuran atau buah yang tidak dicuci hingga bersih juga bisa menjadi penyebab ascariasis.

Telur yang masuk ke dalam tubuh akan menetas di usus dan menjadi larva. Selanjutnya, larva akan masuk ke paru-paru melalui aliran darah atau aliran getah bening.

Setelah berada di paru-paru selama 10–14 hari, larva akan menuju ke tenggorokan. Pada tahap ini, penderita dapat batuk sehingga larva tersebut keluar atau bisa juga tertelan lagi dan kembali ke usus.

Larva yang kembali ke usus akan tumbuh menjadi cacing jantan atau betina, kemudian berkembang biak. Cacing betina dapat tumbuh sepanjang 40 cm dengan diameter 6 mm dan bisa menghasilkan sekitar 200.000 telur cacing per hari.

Sebagian telur cacing akan keluar melalui feses dan mengontaminasi tanah Sementara sebagian lagi akan menetas kemudian pindah ke paru-paru dan menjadi cacing dewasa di usus. Seluruh siklus tersebut bisa memakan waktu sekitar 2–3 bulan.

Jika tidak dibasmi, cacing dewasa dapat bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia selama 1–2 tahun. Artinya, selama itu akan ada telur baru dan cacing dewasa yang baru pula sehingga ascariasis bisa berlangsung dalam jangka panjang.

Awal Mula Bocah Bengkulu Cacingan

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan