5 Fakta Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk, Curhat Siswa hingga Kepsek Ajukan Bantuan sejak 2023
Fakta-fakta insiden ambruknya atap bangunan SMKN 1 Cileungsi Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (10/9/2025), sekolah sudah ajukan bantuan sejak 2023.
TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta insiden ambruknya atap bangunan SMKN 1 Cileungsi Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (10/9/2025).
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 31 orang mengalami luka-luka. Mereka terdiri dari dua guru dan 29 pelajar SMKN 1 Cileungsi.
SMKN 1 Cileungsi Bogor merupakan sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 18.524,453 meter persegi di wilayah Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Pada waktu kejadian, pelajar SMKN 1 Cileungsi Bogor sedang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) seperti biasa, pukul 09.20 WIB.
Nahas, atap SMKN 1 Cileungsi Bogor ambruk dan mengenai sejumlah siswa pada Rabu pagi.
Imbasnya, aktivitas belajar mengajar kelas 10 dan 11 Teknik Logistik (TL) belajar secara online dari rumah sampai hari Jumat (12/9/2025) mendatang.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sampai Jumat, pembelajaran dilakukan secara daring. Sistem daring sudah ada dan bisa diakses siswa,” kata Kepala SMKN 1 Cileungsi Bogor Meisye Yeti kepada TribunnewsBogor.com di lokasi, Rabu.
Lebih lanjut, Kepala SMKN 1 Cileungsi Bogor mengakui, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan perawatan sebelum atap sekolahnya ambruk.
Menurut Meisye, pihaknya pernah mengajukan bantuan pada tahun 2023.
Baca juga: Pasca Insiden Atap Runtuh, Bupati Bogor Tinjau SMKN 1 Cileungsi
Fakta-fakta Insiden Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk
1. Detik-detik Ambruknya Atap Sekolah, Terdengar Suara Retakan
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menceritakan detik-detik ambruknya SMKN 1 Cileungsi Bogor.
Saat insiden terjadi, menurut informasi yang diterima Yudi, sempat terdengar adanya tanda-tanda keretakan.
"Menurut informasi siswa pada saat belajar mendengar suara seperti runtuhan dan seperti kayu retakan," katanya, Rabu (10/9/2025).
Tak lama setelah suara itu terdengar, atap bangunan sekolah langsung ambruk menimpa para pelajar yang ada di bawahnya.
Dalam peristiwa tersebut, Yudi menjelaskan, terdapat empat ruangan yang mengalami kerusakan pada atap.
"Tiba-tiba atap langsung ambruk menimpa pelajar yang sedang belajar di tiga ruangan kelas dan satu ruangan aula," terangnya.
Mengutip Tribun Bogor, puluhan orang terluka akibat ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi Bogor.
Data sementara, tercatat sebanyak 31 orang yang menjadi korban dalam peristiwa Rabu pagi tadi.
Camat Cileungsi, Adi Henryana, mengatakan korban luka sempat dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis.
"Rata-rata murid, ada dua orang guru tapi sudah kembali ke rumah" ucapnya, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (10/9/2025).
2. Data Korban akibat Atap Sekolah Ambruk
Dari jumlah korban ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi Bogor sebanyak 31 orang, terdiri dari 29 murid dan dua orang guru.
Mereka mengalami luka-luka. Sebagian besar korban telah dipulangkan setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Namun, terdapat enam korban lainnya yang merupakan pelajar masih menjalani perawatan di RS Thamrin Cileungsi.
Berikut ini data korban dalam insiden ini:
Siswa
- Maria Aprilia kelas X TL 2
- Reva kelas X TKJ 2
- Iza kelas XII DGM 2
- Ahmad Hadi kelas XII TKJ 1
- Sami XII kelas KJ 3
- Ade Anggara kelas X TL 1
- Nesya kelas X TL 2
- Syifa Ayu kelas X TL 2
- Safitri kelas X TL 1
- Ihza kelas XII DGM 2
- Wildan kelas XII DGM 2
- Dea Herlina kelas X TL 1
- Hilmi kelas XII TKJ 3
- Lingga kelas XII DGM 2
- Nuriani kelas x TL 2
- Desti kelas X TL 1
- Faiz Fahrizal kelas X TL 2
- Khalifatunnisa kelas X TL 1
- Nailah Almaqfira kelas XII DKV 1
- Fitri septiani kelas X TL 1
- Hayatunnisa kelas XI TL 1
- Sheila Sandia kelas X TL 2
- Bintang Grasia Atauli kelas XI TL 1
- Destiana dwi rahayu kelas X TL 1
- Wildan Abid Rifanto kelas XII DGM 2
- Neysa kelas X TL 2
- Andien kelas X TL 1
- Bella X TL 2
Guru
- Suci
- Novi
Baca juga: Detik-detik Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk saat Siswa Belajar, Terdengar Suara Retakan
3. Curhat Siswa Lihat Atap Sekolah Ambruk
Seorang siswi SMKN 1 Cileungsi, bernama Annisa merekam detik-detik sekolahnya ambruk pada Rabu, kemarin.
Melalui kamera ponselnya, Annisa memperlihatkan momen kepanikan teman-temannya saat atap sekolah ambruk.
Peristiwa itu, terjadi saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Dalam video, terlihat para siswa berteriak histeris saat atap sekolah di lantai dua jatuh. Genting di atap sekolah pun roboh dan menyisakan rangka bangunan saja.
Sembari berteriak, para siswi mengaku kesakitan karena tertimpa reruntuhan.
Dikutip dari Tribun Bogor, siswa yang lainnya tampak sibuk mengevakuasi teman-temannya.
Terlihat pula para siswa menuntun teman-temannya untuk menyelamatkan diri lewat tangga.
Video yang dibagikan Annisa itu, pun viral di media sosial dan mendapat sorotan publik.
Lantas, Anisa membuat video lain yang menandai akun Instagram Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Tanpa menunggu waktu lama, Dedi Mulyadi segera merespons tragedi ambruknya atap SMKN 1 Cileungsi Bogor.
Dalam postingannya di Instagram, Dedi Mulyadi bergerak mengatasi insiden sekolah ambruk di Bogor.

4. Aktivitas KBM Dilaksanakan Daring Selama 2 Hari
Setelah peristiwa itu, kini aktivitas belajar mengajar kelas 10 dan 11 Teknik Logistik (TL) belajar secara online dari rumah masing-masing, sampai hari Jumat (12/9/2025).
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Sampai Jumat, pembelajaran dilakukan secara daring. Sistem daring sudah ada dan bisa diakses siswa,” kata Kepala SMKN 1 Cileungsi Bogor kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.
Meski begitu, pihak sekolah akan berupaya agar siswa bisa masuk ke sekolah dan belajar secara offline.
Meisye Yeti menyebut, pihaknya akan menggelar rapat bersama orangtua untuk memutuskan hal ini.
“Namun sifatnya tentatif, karena saya ingin anak-anak tetap bisa datang ke sekolah dan bertemu guru,” jelasnya.
5. Kepsek Sudah Ajukan Bantuan Sejak 2023
Di sisi lain, Kepala SMKN 1 Cileungsi Bogor mengungkapkan, semua bangunan kelas terdampak pasca atap ini ambruk.
Saat kejadian, kelas 12 sedang mendapat pembekalan persiapan penyaluran ke industri.
“Ya, kelas 12 sedang PKL. Itu program fasilitasi dari sekolah untuk persiapan siswa di industri,” terang Meisye Yeti.
Meisye menambahkan, atap dan bangunan SMKN 1 Cileungsi Bogor sudah berusia 10 tahun.
Sejatinya, Meisya mengaku, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan perawatan sebelum atap ini ambruk.
Pihak sekolah rutin melakukan pengecekan sejak tahun 2020 dan terakhir tahun 2023 pernah mengajukan bantuan.
“Kami juga sudah mengajukan permohonan bantuan revitalisasi atau DAK. Rencana perbaikan sudah ada sejak sebelum kejadian. Namun dana BOS hanya bisa digunakan untuk perbaikan ringan. Untuk kerusakan sedang atau berat, sekolah menunggu bantuan dari pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya.
Selanjutnya, pihak sekolah menunggu instruksi langsung dari Pemprov Jabar terkait atap ambruk ini, apakah langsung diperbaiki atau tidak.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ternyata Kepsek Sudah Ajukan Bantuan Sejak 2023, Kini Atap SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani, Rahmat Hidayat, khairunnisa, Muamarrudin Irfani)
Sumber: TribunSolo.com
Rayakan Hari Veteran, Bupati Bogor Resmikan Monumen Perjuangan Jonggol |
![]() |
---|
Pelajar Rekam Detik-Detik Atap Sekolah Ambruk saat Belajar, Siswa Menjerit Kesakitan |
![]() |
---|
Tingkatkan Kinerja Daerah, Bupati Bogor Lantik 3 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Bandung Kamis, 11 September 2025: Hujan Ringan Mendominasi Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Dua Guru Jadi Korban Ambruknya Atap SMK 1 Cileungsi, Sudah Ajukan Perbaikan sejak 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.