Senin, 29 September 2025

1.000 Anak Kurang Mampu di Kupang Terima Layanan Kesehatan dan Makanan Bergizi di Hari Anak Nasional

1.000 anak di Kupang terima layanan kesehatan dan makanan bergizi saat Hari Anak Nasional 2025, hasil kolaborasi PINTI, INTI, dan pemerintah.

Editor: Glery Lazuardi
ISTIMEWA
Ribuan anak di Kota Kupang antusias mengikuti bakti sosial Hari Anak Nasional 2025. Mereka menerima layanan kesehatan gratis, vitamin, dan makanan bergizi sebagai wujud nyata kepedulian lintas lembaga terhadap masa depan anak-anak dari keluarga kurang mampu, anak stunting, dan anak berkebutuhan khusus. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam semarak peringatan Hari Anak Nasional 2025, sebanyak 1.000 anak dari keluarga kurang mampu, anak stunting, dan anak berkebutuhan khusus di Kota Kupang menerima layanan kesehatan gratis dan paket makanan bergizi.

Kegiatan yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Kupang ini merupakan hasil kolaborasi antara PINTI NTT dan Pemerintah Kota Kupang, didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta organisasi INTI.

Kupang sebenarnya punya potensi besar, tapi tantangan geografis dan ketimpangan pembangunan membuat anak-anak dari keluarga miskin lebih rentan.

Banyak anak kurang mampu di Kupang, disebabkan oleh kombinasi faktor ekonomi, sosial, dan akses layanan dasar yang terbatas. Berikut beberapa penyebab utama.

Hal ini karena banyak keluarga hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga sulit memenuhi kebutuhan dasar anak seperti makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan.

Mayoritas orangtua di Kupang bekerja di sektor informal dengan pendapatan tidak tetap, membuat anak-anak rentan terhadap putus sekolah dan kurang gizi.

Meski sekolah negeri tersedia, biaya tambahan seperti uang komite, seragam, dan transportasi menjadi beban bagi keluarga miskin.

Anak-anak sering terlibat dalam pekerjaan informal untuk membantu ekonomi keluarga, yang mengganggu perkembangan dan pendidikan mereka.

Selain itu, minimnya program intervensi dan rehabilitasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat membuat anak-anak kurang mampu sulit keluar dari siklus kemiskinan.

Deputi Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan kegiatan bakti sosial ini sungguh memberikan dampak yang luar biasa dan menjadi contoh bagi semua pihak tentang bagaimana bersama-sama bekerja untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

"Saat ini Kementerian PPPA telah mengembangkan satu program model yaitu ruang bersama Indonesia. Ibu Menteri mempunyai harapan satu gerakan kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat dengan para pemangku kepentingan yang ada di tingkat desa dan kelurahan, dunia usaha, pemerintah daerah untuk bergerak bersama-sama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Plt Sekda Kota Kupang Ignasius Repelita Lega saat membacakan sambutan Wali Kota Kupang dr Christian Widodo menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada PINTI dan INTI Pusat dan NTT serta Kementerian pemberdayaan perempuan yang telah menginisiasi kegiatan ini.

"Hari ini kita menyaksikan wujud nyata kepedulian melalui pemeriksaan kesehatan, pemberian vitamin, serta makan siang bergizi bagi anak-anak sekaligus penyerahan 1.000 paket bantuan sosial untuk 1.000 anak Kota Kupang dari keluarga tidak mampu," paparnya.

Bagi Ignasius, kegiatan ini bukan sekedar pemberian bantuan, terapi lebih dari itu ini adalah pesan Cinta Kasih bahwa tanggung jawab semua pihak dalam menyiapkan masa depan anak-anak.

"Kegiatan hari ini juga mengingatkan kita bahwa PINTI dan INTI telah menjadi bagian penting dari perjalanan bangsa termasuk di Kota Kupang. Kontribusi mereka di bidang sosial pendidikan budaya dan hukum menunjukkan komitmen kuat untuk hadir bagi masyarakat luas," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan