Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu
Motif Pembunuhan Keluarga Haji Sahroni, Cuma Masalah Uang Rental Mobil Rp750 Ribu
Motif pembunuhan satu keluarga di Indramayu terungkap, dipicu masalah uang sewa mobil Rp750 ribu.
TRIBUNNEWS.COM - Motif pembunuhan terhadap keluarga Haji Sahroni (70) di Kelurahan Paonam, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terungkap.
Korban Haji Sahroni anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya masing-masing bernama Ratu (7) dan seorang bayi berusia sekitar 8 bulan ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumah mereka, Senin (1/9/2025).
Polisi kemudian menangkap dua pelaku yakni R (35) dan P (29) pada Senin (8/9/2025). Pelaku merupakan mantan rekan kerja anak Haji Sahroni, yakni Budi.
Adapun motif pelaku tega menghabisi nyawa Haji Sahroni dan keluarga lantaran dendam.
Pelaku utama, R merasa sakit hati kepada korban, Budi karena masalah uang sewa mobil senilai Rp750 ribu.
Sebelumnya, R menyewa mobil ke Budi dengan memberikan uang sewa Rp750 ribu.
Namun, saat akan mengambil mobil yang hendak disewa, ternyata kendaraan itu mogok.
"R meminta uangnya kembali, tapi korban Budi menolak dengan alasan uangnya telah dipakai untuk belanja sembako."
"Merasa kesal, R kemudian merencanakan pembunuhan itu," kata Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Ade Sapari, Selasa (9/9/2025).
Kemudian, pada Kamis (27/8/2025), R mengajak P dengan iming-iming uang untuk melaksanakan rencana keji itu.
Pada malam tersebut, keduanya mendatangi rumah korban dengan membawa pipa besi.
Baca juga: Sosok 2 Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu Ditangkap, Linglung Sebrangi Dua Provinsi
Sekitar pukul 23.00 WIB, R memukul kepala Budi hingga tewas, lalu menghabisi tiga korban lain, yakni Haji Sahroni, Euis, dan Ratu.
Sementara P, menenggelamkan bayi berusia delapan bulan ke dalam bak mandi hingga tewas.
Setelah keempat korban tewas, pelaku menguburkan jasad mereka di belakang rumah dalam satu lubang.
Mereka juga membersihkan bercak darah di lantai rumah dengan mengepelnya.
"Setelah kejadian, keduanya membawa kabur uang Rp 750 ribu, dua unit kendaraan roda empat milik korban, dan perhiasan yang digunakan bayi B."
"Lalu, pipa besi yang digunakan untuk membunuh, dibuang ke Sungai Cimanuk," ungkapnya.
R dan P sempat melarikan diri ke dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun, lantaran kebingungan dalam pelariannya, keduanya kembali ke Indramayu, hingga akhirnya ditangkap polisi.
Kronologi Haji Sahroni dan Keluarga Ditemukan Terkubur
Jasad satu keluarga itu kemudian ditemukan setelah tetangga curiga karena mereka tak bisa dihubungi selama beberapa hari.
Penemuan ini bermula dari bau tak sedap di dalam rumah korban.
Ema (55), merupakan orang pertama yang menemukan lima orang yang masih keluarga itu terkubur.
Saat ditemui TribunJabar.id, Ema masih pucat ketika menceritakan kembali detik-detik penemuan jasad kerabatnya, Haji Sahroni terkubur bersama empat anggota keluarga, Senin sore.
Dengan suara bergetar, Ema mengaku masih sulit melupakan momen tragis itu.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Sempat Lari ke Jateng dan Jatim: Pulang karena Linglung
"Awalnya saya sama Bu Ayu (tetangga) curiga karena rumah sepi, pintunya terkunci dari dalam, dan keluarga Sahroni tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari lalu," ujar Ema saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).
Ia dan tetangga kemudian mendobrak pintu rumah Haji Sahroni sekitar pukul 17.30 WIB.
Suasana di dalam rumah tampak rapi, tidak ada tanda-tanda keributan. Namun, langkah Ema terhenti saat ia berjalan ke arah halaman belakang.
Aroma tak sedap makin kuat tercium. Ia lantas melihat ada kaki manusia muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.
Setelah didekati, ternyata itu merupakan kaki Haji Sahroni. Ema pun langsung lemas melihat hal itu.
"Saya langsung mencium bau busuk. Pas lihat lebih dekat, ternyata ada kaki manusia yang muncul dari gundukan tanah di bawah pohon nangka."
"Itu jasad Haji Sahroni. Saya langsung lemas dan teriak minta tolong," ucapnya, dengan mata berkaca-kaca.
Warga lantas melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Sekitar pukul 19.30 WIB, polisi datang dan melakukan penggalian.
Dari lubang yang sama, aparat menemukan empat jasad lainnya yakni Budi, Euis, Ratu, dan bayi berusia sekira delapan bulan.
Ema mengumpamakan temuannya itu seperti mimpi buruk.
"Yang mengangkat jenazah lainnya polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sahroni. Rasanya seperti mimpi buruk, kok tega ada yang melakukan ini," jelas dia, lirih.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Motif Pembunuhan Haji Sahroni dan Keluarga di Paoman Indramayu Ternyata Gara-gara Uang Rp 750 Ribu
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama)
Sumber: TribunSolo.com
Pembunuhan Sekeluarga di Indramayu
Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Sempat Lari ke Jateng dan Jatim: Pulang karena Linglung |
---|
Sosok 2 Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu Ditangkap, Linglung Sebrangi Dua Provinsi |
---|
Dedi Mulyadi Sebut Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Sudah Ditangkap |
---|
Pelaku Pembunuhan Haji Sahroni dan 4 Anak Cucunya Ditangkap Polisi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.