Selasa, 7 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Bogor

Momen Pilu Mushola Ambruk di Bogor, Anak Evakuasi Orang Lain sebelum Temukan Ibu Tewas

Dalam suasana panik dan reruntuhan bangunan Majelis Taklim Ashobiyyah di Ciomas, seorang anak berjuang mengevakuasi korban tanpa tahu ibu jadi korban

Editor: Glery Lazuardi
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
BANGUNAN AMBRUK DI BOGOR - Bangunan Majelis Taklim Ashobiyyah di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Ada tiga orang tewas saat kejadian tersebut. Bangunan itu roboh lantaran membeludaknya jemaah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang hadir pada Minggu(7/9/2025). 

"Saya nyari-nyari juga sambil bantu orang lain, kepikiran ibu saya, saya juga ngeliat orang lain, susahlah nyari ibu saya sendiri. Saya bantu-bantu, angkat, sedangkan ibu saya juga belum ketemu," ungkapnya.

Untuk mengevakuasi korban, Ikdon bersama dengan warga lainnya dibantu puluhan petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan bahu membahu.

Warga sekitar turut membantu, beberapa di antaranya menggali dengan tangan kosong karena keterbatasan alat berat.

20 ambulans hilir mudik di lokasi, mengangkut korban luka ke RS PMI Bogor dan fasilitas kesehatan terdekat. 

Tangisan dan teriakan histeris terdengar dari keluarga korban yang menunggu di luar area evakuasi.

Evakuasi berlangsung hingga sore hari, dengan prioritas pada korban yang tertimpa di lantai bawah bangunan.

Di tengah pencarian yang dilakukannya, Idon mendapat informasi bahwa sang ibunda telah ditemukan oleh warga.

Ia pun langsung mendatangi ibunya lalu membawanya ke rumah sakit terdekat yakni RS Medika Dramaga.

Namun nahas saat tiba di rumah sakit, ungkapnya, korban sudah dinyatakan tak bernyawa.

"Saya ke rumah sakit naik angkot belum ada ambulans. (Meninggal) Lagi di jalan, soalnya pas dibawa masih masih teriak-teriak kesakitan," katanya.

Saat ini jenazah sang ibu telah dipulangkan dan baru saja dimakamkan.

Pasca kejadian, terlihat kondisi bangunan. Lantai dua bangunan ambruk secara vertikal, menyebabkan jemaah di atas terperosok ke bawah.

Tiang penyangga utama hancur, diduga tidak mampu menahan beban lebih dari 120 orang.

Reruntuhan bangunan berserakan, terdiri dari balok beton, seng, dan kayu yang sebelumnya menjadi atap dan lantai.

Area sekitar bangunan ditutup garis polisi, dan penyelidikan struktur sedang dilakukan oleh pihak berwenang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved