Senin, 29 September 2025

Aktivis Gejayan Memanggil Syahdan Husein Ditangkap di Bali, Sebelumnya Bantah Gelapkan Donasi

Beberapa hari sebelumnya, ia muncul lewat video klarifikasi menanggapi tuduhan penggelapan dana donasi aksi Gejayan Memanggil

Editor: Eko Sutriyanto
IST
ILUSTRASI BORGOL - Syahdan Husein, Humas Gerakan Gejayan Memanggil ditangkap polisi di Bali, Senin (1/9/2025) malam sekitar pukul 23.00 WITA. Informasi tersebut dibenarkan oleh Abe, salah satu rekan sesama admin gerakan yang berbasis di Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA  – Syahdan Husein, Humas Gerakan Gejayan Memanggil ditangkap polisi di Bali, Senin (1/9/2025) malam sekitar pukul 23.00 WITA.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Abe, salah satu rekan sesama admin gerakan yang berbasis di Yogyakarta.

“Iya, ketangkap Bang Syahdan. Info dari jaringan di Bali, (penangkapan) sekitar jam 23.00 waktu setempat,” kata Abe saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, Syahdan diamankan di sebuah daerah di Bali, meski lokasi detail belum terkonfirmasi.

Penangkapan di Tengah Isu Penggelapan Dana

Penangkapan Syahdan terjadi di tengah isu miring yang menyeret namanya.

Beberapa hari sebelumnya, ia muncul lewat video klarifikasi menanggapi tuduhan penggelapan dana donasi aksi Gejayan Memanggil pada 25 Agustus 2025.

Baca juga: Kondisi Rheza Sendy saat Dibawa ke Rumah Sakit, Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tak Sadarkan Diri

Dalam video tersebut, Syahdan membantah keras tudingan bahwa dirinya memakai dana donasi untuk keperluan pribadi, termasuk berlibur ke Bali.

Ia menegaskan, hingga saat ini donasi publik bahkan belum sempat masuk, kecuali satu sumbangan dari organisasi yang tidak ia sebutkan dengan jumlah Rp500 ribu.

“Bukti penggelapan uang donasi itu tidak pernah ada, dan sama sekali tidak saya lakukan,” tegasnya dalam klarifikasi yang dirilis Senin (25/8/2025) malam.

Doxing dan Serangan Karakter

Tudingan terhadap Syahdan pertama kali muncul lewat sejumlah akun media sosial X (Twitter) yang menyebarkan narasi penggelapan disertai foto-foto pribadinya. Ia menyebut serangan tersebut sebagai praktik doxing yang sistematis.

“Upaya doxing ini terindikasi sangat kuat, tujuannya membunuh karakter saya secara personal, sekaligus melemahkan gerakan sipil yang kritis terhadap situasi politik nasional,” ujar Syahdan dalam klarifikasinya.

Menurutnya, foto-foto yang diedarkan menunjukkan adanya pemantauan terhadap aktivitas pribadinya di ruang publik maupun ruang privat.

“Ini bukan sekadar fitnah, tapi juga bentuk intimidasi terhadap aktivis,” imbuhnya.

Respons Jaringan Aktivis

Hingga kini, Gejayan Memanggil masih menunggu kepastian resmi terkait alasan penangkapan Syahdan.

Abe menyebut pihaknya terus menjalin komunikasi dengan jaringan aktivis di Bali untuk memastikan situasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan