Senin, 6 Oktober 2025

427 Orang Keracunan Massal MBG di Lebong Bengkulu, Bahan Makanan Dibeli dari Luar

427 orang yang keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut terdiri murid TK, siswa SMP hingga sejumlah guru.

Editor: Erik S
Tribun Bengkulu/Rizki Wahyudi
KERACUNAN MASSAL MBG - Suasana ramai dan panik di UGD RSUD Lebong, Bengkulu pada Rabu (27/8/2025). Puluhan siswa TK hingga SD bahkan guru diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan program MBG. Total ada 456 orang keracunan. 

TRIBUNNEWS.COM, LEBONG – 427 orang keracunan massal diduga akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong, Bengkulu pada Rabu (27/8/2025).

Ratusan korban tersebut mulai dari siswa TK hingga SMP serta sejumlah guru. Mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program MBG tersebut.

Para korban dilarikan ke RSUD Lebong dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan penanganan medis. 

Baca juga: Ratusan Siswa di Yogyakarta dan Bengkulu Keracunan MBG di Hari yang Sama

Dari jumlah tersebut, 364 orang harus menjalani rawat inap, sementara 63 orang lainnya cukup ditangani dengan rawat jalan. Pihaknya sendiri sudah menyiapkan posko bantuan khusus untuk para korban.

“Polres juga menyalurkan bantuan berupa minuman agar korban tidak dehidrasi. Kami ingin memastikan kondisi mereka tetap terpantau hingga sembuh total, sebagian dari mereka sudah membaik kondisinya," kata Kapolres Lebong, AKBP Agoeng Ramadhani.

Sementara itu, penyelidikan atas dugaan keracunan MBG masih terus berjalan.

Polisi masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang telah dikirimkan. 

Pihaknya juga telah memintai keterangan dari sejumlah pihak.

 

"Untuk penyelidikan masih tetap berjalan, kita akan telusuri penyebab kejadian itu,"tutup Kapolres. 

Bahan MBG Dibeli di Luar

Penyelidikan sementara mengungkap, sejumlah bahan makanan seperti bakso, mie, dan tahu dibeli dari luar daerah sebelum diolah kembali di dapur MBG.

Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Kecamatan Lebong Sakti, Martin Azib.

Namun demikian, ia memastikan seluruh makanan yang disajikan sudah melewati proses sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). 

Baca juga: Korban Keracunan MBG di Bengkulu Tembus 456 Orang, Dipicu Menu Pentol Bakso dan Mie

Bahkan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, makanan tersebut terlebih dahulu dikonsumsi oleh pegawai yang memasak di lokasi.

"Untuk bahan baku seperti bakso, mie, dan tahu, itu kami beli dari luar lalu diolah kembali, kami sudah sesuai SOP," bebernya Kamis (28/8/2025).

Dapur MBG yang menjadi sorotan ini diketahui baru mulai beroperasi sejak 7 Agustus 2025, usai diresmikan secara resmi.

Sementara itu, Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (LOKA POM) Rejang Lebong, Pupa Feshirawan, mengatakan pihaknya telah mengirim beberapa sampel makanan ke laboratorium Balai POM Provinsi Bengkulu untuk dilakukan pemeriksaan. 

Beberapa jenis makanan yang diuji antara lain mie, bakso, tahu, dan sayuran.

"Sudah, sampelnya sudah kita kirimkan, sekarang masih menunggu hasilnya," jelas Pupa.

Selain sampel makanan, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan langsung ke dapur MBG di Lebong. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan dapur tersebut memang sudah memenuhi standar. 

Tanggapan Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan angkat bicara atas peristiwa keracunan massal yang dialami sekitar 130 siswa di Kabupaten Lebong, Rabu (27/8/2025).

Ia menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya. Para siswa dilaporkan mengalami gejala muntah dan pusing usai mengkonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) berupa bakso, jagung, dan mie.

"Kita turut berduka dengan kejadian yang terjadi di Kabupaten Lebong. Ada kurang lebih 130 siswa-siswi yang keracunan karena mengonsumsi makanan. Kita minta agar pihak berwenang segera melakukan penyelidikan kenapa itu bisa terjadi," kata Helmi Hasan.

Helmi Hasan menjelaskan, hasil penyelidikan nantinya juga akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) Pusat, untuk mendapat keputusan lebih lanjut.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, terutama bila prosedur pelaksanaan program MBG dijalankan sesuai standar operasional yang telah ditetapkan.

Baca juga: Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bengkulu, Gubernur dan Wakil Gubernur Bereaksi

"Kita harapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Dan harusnya tidak terjadi ketika memang prosedur yang sudah ditetapkan itu dilalui dengan baik," ucapnya.

Gubernur Bengkulu ke-11 ini, juga menyampaikan empati dan doa untuk keluarga serta para siswa yang terdampak.

Ia meminta seluruh rumah sakit dan tenaga medis memberikan pelayanan maksimal.

Bahkan, ia menginstruksikan seluruh ambulans gratis di Lebong maupun Rejang Lebong untuk siap membantu jika diperlukan.

"Saya juga sudah memerintahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Pak Arief, untuk segera ke Kabupaten Lebong memberikan dukungan penuh dari pemerintah provinsi," kata Helmi.

Saat ini, para siswa yang terdampak telah mendapatkan perawatan medis berupa cairan, antibiotik, dan obat-obatan lainnya.

Helmi mengajak masyarakat Bengkulu turut mendoakan agar anak-anak yang dirawat segera pulih dan bisa kembali bersekolah seperti biasa.

"Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk betul-betul mematuhi SOP dalam rangka mewujudkan program makanan bergizi gratis," ujar Helmi.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Keracunan Massal MBG di Lebong Bengkulu, Polisi Buka Posko dan Call Center Bantuan

dan

Terungkap Asal Usul Bahan Makanan Penyebab Keracunan Massal MBG di Lebong Bengkulu

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved