Jumat, 3 Oktober 2025

20 Ribu Bibit Pohon Ditanam di Kawasan Telaga Dringo Banjarnegara Jateng untuk Cegah Longsor

Program Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu dan Reforestasi Hutan Desa Pekasiran dilakukan di kawasan Telaga Dringo

Editor: Sanusi
HO
JAGA EKOSISTEM ALAM - PLN IP bersama pemerintah daerah dan masyarakat berupaya mengembalikan fungsi ekologis lahan di kawasan Telaga Dringo, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu dan Reforestasi Hutan Desa Pekasiran dilakukan di kawasan Telaga Dringo, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Aksi ini dilakukan PLN Indonesia Power (PLN IP) untuk kelestarian lingkungan sekaligus upaya menjaga keberlangsungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica yang menjadi salah satu pemasok energi listrik andal untuk Jawa, Madura, dan Bali (JAMALI).

Baca juga: PLTA Jatigede di Sumedang Beroperasi, Dapat Kurangi Emisi Karbon Sebanyak 415,8 Ribu Ton per Tahun

DAS Serayu sebagai sumber utama air bagi PLTA Mrica saat ini menghadapi tantangan serius berupa erosi dan longsor di wilayah hulu. Hal ini berpotensi meningkatkan sedimentasi yang dapat mengganggu operasi pembangkit.

Melalui program konservasi dan reforestasi, PLN IP bersama pemerintah daerah dan masyarakat berupaya mengembalikan fungsi ekologis lahan sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional.

Sebanyak 20.000 bibit pohon telah didistribusikan dan ditanam di area hulu DAS Serayu, terdiri dari 8.500 pohon puspa, 8.500 akasia decuren, 2.000 pohon aren, serta 1.000 pohon matoa.

Penanaman ini diharapkan mampu menahan laju erosi, mengurangi potensi longsor, serta mengembalikan kualitas lingkungan di sekitar kawasan Telaga Dringo dan Hulu DAS Serayu.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, aksi ini tidak hanya mendukung pelestarian ekosistem DAS Serayu, tetapi juga memperkuat fungsi strategis Waduk Mrica sebagai pengendali banjir dan infrastruktur energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air UBP Mrica.

"Aksi yang kita lakukan hari ini tidak hanya mendukung pelestarian ekosistem DAS Serayu, tetapi juga memperkuat fungsi strategis Waduk Mrica sebagai pengendali banjir dan infrastruktur energi bersih yaitu PLTA yang dikelola PLN IP UBP Mrica," ungkap Bernardus dikutip Kamis (29/8/2025).

Kasubdit Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Kementerian Lingkungan Hidup Witono, mengungkapkan pentingnya keberlanjutan dan kolaborasi antar-stakeholder untuk konservasi DAS Serayu. 

"Kegiatan ini merupakan wujud nyata dan langkah tepat untuk konservasi di DAS Serayu yang tidak hanya mencegah sedimentasi dan alih fungsi lahan, tetapi juga menjaga kualitas air yang berpengaruh terhadap pertanian dan perekonomian masyarakat," ujar Witono.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved