Senin, 6 Oktober 2025

Tangis Penyesalan 21 Pelajar di Kendari, Sujud di Kaki Orangtua karena Terseret Kasus Pengeroyokan

Orangtua pun tak kuasa menahan air mata, merangkul anak-anak mereka dengan harapan peristiwa kelam itu menjadi pelajaran berharga

Editor: Eko Sutriyanto
TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid
TANGIS SISWA DAN ORANGTUA - Inilah momen haru dan penuh penyesalan menyelimuti hati pelajar dan orangtua di Ruang Wira Pratama, Polresta Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (19/8/2025) usai terlibat konvoi berujung pengeroyokan siswa SMA. (TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid) 

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI – Suasana haru menyelimuti ruangan ketika 21 pelajar yang sempat diamankan polisi akhirnya dipertemukan kembali dengan orangtua mereka di Aula Wira Pratama Polresta Kendari, Selasa (19/8/2025).

Dengan mata sembab dan wajah tertunduk, para pelajar itu menangis sesenggukan. 

Sementara orangtua mereka tak kuasa menahan air mata, mengusap kepala anak-anaknya dengan penuh kasih, meski hati dihantui kecewa.

Mereka adalah rombongan siswa yang ikut dalam konvoi berujung pengeroyokan terhadap ANR, siswa SMAN 12 Kendari, Minggu (17/8/2025).

ANR kini terbaring kritis di RSUD Bahteramas, usai menjadi korban amukan kelompok pelajar.

Meski 21 pelajar tersebut dinyatakan tidak ikut menganiaya korban, mereka tetap harus mempertanggungjawabkan keikutsertaan dalam konvoi yang berakhir ricuh.

Baca juga: Detik-detik Perkelahian Berdarah di Banjarmasin, Bermula dari Ngelem di Sekolah

Sementara itu, empat pelajar lain telah ditetapkan tersangka dan seorang siswa lain masuk daftar pencarian orang (DPO).

Momen menyayat hati terjadi saat Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau meminta para pelajar memohon maaf kepada orangtua mereka.

“Sebelum menandatangani surat pernyataan, saya minta kalian mencium kaki orangtua.

Pandangi wajah mereka, yang lelah banting tulang untuk membiayai kalian, tapi kalian balas dengan kekecewaan seperti ini,” ucapnya tegas.

Permintaan itu membuat suasana semakin emosional.

Satu per satu siswa berlutut, mencium kaki orangtua, sembari menangis meminta maaf.

Orangtua pun tak kuasa menahan air mata, merangkul anak-anak mereka dengan harapan peristiwa kelam itu menjadi pelajaran berharga.

Usai prosesi tersebut, ke-21 pelajar diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak lagi terlibat dalam konvoi maupun aksi tawuran.

Setelah itu, mereka diizinkan pulang bersama orangtua masing-masing. (Tribun Sultra/La Ode Ahlun Wahid)

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Tangis Penyesalan 21 Pelajar Usai Terlibat Penganiayaan Siswa SMA di Kendari, Cium Kaki Orangtua

 

Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved