Kondisi Jurnalis Tribun Banten Korban Pengeroyokan saat Liput Penyegelan Pabrik di Serang
Seorang wartawan Tribun Banten menjadi korban pengeroyokan ketika meliput penyegelan pabrik di Serang. Akibatnya dia kini dirawat di rumah sakit.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis Tribun Banten, Muhammad Rifky Juliana, menjadi korban pengeroyokan saat meliput penyegelan salah satu pabrik PT Genesis Regenaration Smelting di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Kamis (21/8/2025).
Dikutip dari LinkedIn, PT Genesis Regenartion Smelting merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan berfokus pada peleburan timah.
Rifky pun kini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Banten untuk menjalani perawatan.
Adapun kronologi pengeroyokan berawal ketika Rifky tengah meliput penyegelan di pabrik tersebut.
Lalu, tiba-tiba, Rifky langsung dipukuli oleh sejumlah orang yang memakai seragam berwarna merah.
Baca juga: Wartawan Jadi Korban Pengeroyokan saat Liput Penyegelan Pabrik di Serang Banten, Satu Orang Masuk RS
Dia menduga para pelaku merupakan karyawan dari PT Genesis.
"Saya dikeroyok, sudah sempat kabur, tapi jatuh ke selokan, terus masih dikejar dan dipukul, untungnya direlai warga," kata Rifky, dikutip dari Tribun Banten.
"Yang saya inget, pelaku memakai seragam warna merah. Diduga karyawan pabrik," sambungnya.
Akibat pengeroyokan yang dialami, Rifky mengaku mengalami sakit di pundaknya dan telinganya berdengung.
Dia juga menyebut telah menjalani visum dan hasilnya telah diserahkan ke Polsek Jawilan.
Jurnalis dari salah satu media nasional, Iqbal, membenarkan terkait insiden pengeroyokan tersebut.
Dia mengatakan peristiwa terjadi ketika jurnalis melakukan wawancara terhadap pihak KLH.
Pada saat wartawan hendak pergi meninggalkan lokasi, secara tiba-tiba dipanggil oleh security pabrik dan sejumlah ormas yang berada di lokasi.
"Tiba-tiba kita diserang, pas kita mau balik anak-anak pada dihajar," Ucapnya.
Sementara itu, salah satu wartawan televisi nasional, Hendi menyebut insiden itu bermula saat mereka mendapat undangan liputan ke pabrik tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.