Minggu, 5 Oktober 2025

Pajak Bumi dan Bangunan

Malam Ini Bone Memanas Dipicu PBB Naik 300 Persen: Bupati “Menghilang”, Bentrok hingga Pembakaran

Ribuan warga mengamuk di depan kantor bupati—pagar didobrak, aparat bersiaga, suasana mencekam tanpa kepastian.

Tangkap layar video
PBB BONE - Sejumlah personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP berlarian saat bentrok dengan pengunjuk rasa penolakan kenaikan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) 300 persen di halaman kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, Selasa malam (19/8/2205). 

TRIBUNNEWS.COM, BONE — Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dilanda kericuhan hebat pada Selasa malam (19/8/2025) akibat unjuk rasa besar-besaran menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), yang disebut mencapai hingga 300 persen.

Aksi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu berakhir ricuh setelah demonstran bentrok dengan aparat keamanan, membakar ban, dan merangsek ke Kantor Bupati Bone.

Situasi makin tak terkendali karena Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal tidak muncul untuk menemui massa sejak pagi.

Bentrok di Empat Titik, Kantor Bupati Lumpuh

Kericuhan tercatat terjadi di empat lokasi utama: Jalan Ahmad Yani, MT Haryono, Wahidin Sudirohusodo, dan HOS Cokroaminoto.

Massa melempar batu dan botol ke arah aparat, yang kemudian membalas dengan semprotan water cannon dan tembakan peringatan.

Akibat bentrokan ini, beberapa aparat mengalami luka serius, sementara jalanan dipenuhi batu dan asap dari ban yang dibakar.

Kantor Bupati Bone lumpuh total, dan para pegawai dievakuasi dari lokasi.

Baca juga: Istri Eks Kadiv Propam Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Dapat Remisi Kemerdekaan 9 Bulan

Bupati dan Wakil Bupati Tidak Muncul

Ketidakhadiran Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin saat aksi penolakan kenaikan PBB-P2 memicu kemarahan massa.

Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu merasa aspirasi mereka diabaikan karena pimpinan daerah tidak hadir untuk mendengarkan langsung tuntutan massa.

Orator aksi, Rafli Fasyah, menyuarakan kekecewaan massa yang merasa ditinggalkan oleh pemimpin mereka.

“Kami datang untuk menyampaikan suara rakyat, tapi pemimpin kami justru menghilang,” ujarnya.

Ketidakhadiran ini dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap tanggung jawab publik dan memperburuk ketegangan di lokasi aksi.

Situasi memanas ketika massa mulai merangsek masuk ke halaman kantor bupati, mendorong pagar, dan berhadapan dengan aparat keamanan.

Ketegangan memuncak akibat minimnya kejelasan pemerintah, sementara warga mendesak transparansi dan dialog langsung dari pemimpin.

Kronologi Kejadian

  • 13.15 WITA: Ribuan massa mulai longmarch dari Lapangan Merdeka ke Kantor Bupati Bone
  • 14.00 WITA: Massa memadati halaman kantor, membakar ban, dan menggelar mimbar bebas
  • 16.00 WITA: Massa menjebol pagar dan kawat berduri, masuk ke halaman kantor
  • 18.30 WITA: Aparat mulai membubarkan massa dengan gas air mata dan water cannon
  • 19.00 WITA: Bentrokan pecah di empat titik utama
  • 22.30 WITA: Pemkab Bone mengumumkan penundaan kenaikan PBB-P2

Korban Luka dan Penangkapan

Korban aparat:

  • 4 anggota Satpol PP (Iksan, Faisal, Sabaruddin, Mustari): 3 mengalami luka di kepala, 1 di wajah
  • 2 anggota Polri (Aipda Rahmat, Bripda Awal): luka robek di ibu jari dan kening
Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved