Aksi Demonstrasi di Pati
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Akan Gelar Demo Jilid 2 jika Terjadi Pelemahan Proses Hak Angket
Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Saiful Huda mengatakan bahwa warga akan selalu mengawal penuh proses hak angket pemakzulan Bupati Pati.
TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Saiful Huda, mengatakan bahwa warga akan selalu mengawal penuh proses hak angket pemakzulan Bupati Pati Sudewo yang sedang berjalan di DPRD Pati.
Hak angket merupakan hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah kabupaten yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jika terjadi indikasi pelemahan dalam proses hak angket untuk memakzulkan Sudewo, ucap Saiful, maka warga Pati siap menggelar aksi unjuk rasa lanjutan.
Sebagaimana diketahui, aksi demonstrasi perdana yang meminta Sudewo mundur dari jabatannya telah dilakukan oleh warga Pati pada 13 Agustus 2025 lalu.
"Kami pastikan akan terjadi aksi jilid 2 ketika ada indikasi pengkhianatan kepada rakyat dengan penggembosan atau pelemahan proses yang sedang berjalan di DPRD Kabupaten Pati, yaitu proses [hak] angket," ujar Saiful Huda dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (20/8/2025).
Ia juga memastikan bahwa masyarakat Pati masih dalam satu komando dan satu tujuan bahwa Sudewo sudah tak layak untuk memimpin daerah yang dijuluki Bumi Mina Tani ini.
Jika memang terjadi pengkhianatan dalam proses hak angket, Huda menegaskan bahwa demo jilid 2 akan lebih besar dari 13 Agustus lalu.
"Kami pastikan aksi lanjutan akan jauh lebih besar karena ini sudah menjadi harapan masyarakat. Kita sudah tidak percaya atas kepemimpinan Bapak Sudewo," jelas Saiful.
Bagaimana dengan Demo 25 Agustus?
Saiful Huda menegaskan, pasca-aksi 13 Agustus, Aliansi tak melakukan kegiatan apa pun, kecuali mengawal proses hak angket.
Pada tanggal 18 Agustus kemarin, jelasnya, Aliansi baru menyepakati langkah-langkah strategis yang akan dilakukan.
"Jikalau tanggal 25 [Agustus] ada rencana aksi yang itu substansinya tidak jauh atas apa yang menjadi perjuangan bersama ini, kami akan men-support atas kegiatan tersebut."
Baca juga: Dukung Sudewo di Pilkada Pati, PKB soal Hak Angket: Mana Mungkin Kami Abaikan Tuntutan Masyarakat?
"Tetapi kami pertegas itu bukan bagian yang memang diputuskan atas nama Aliansi Masyarakat Pati Bersatu," ujar Saiful.
Meski begitu, ia membantah adanya dugaan perpecahan masyarakat atas tuntutan pemakzulan Sudewo.
Menurutnya, masyarakat Pati secara keseluruhan masih bersepakat bahwa Sudewo tak layak memimpin Pati lagi.
Terkait adanya warga yang sudah berbicara dengan Sudewo dan membatalkan niatnya untuk menggelar aksi pada 25 Agustus nanti, Saiful menyebut bahwa Aliansi sampai saat ini tak ada komunikasi dengan Bupati Pati.
"Itu tindakan individu, bukan atas nama aliansi," tegas Saiful Huda.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu yang dipimpin Ahmad Husein membatalkan rencana aksi unjuk rasa pada Senin, 25 Agustus 2025.
Ia bahkan mengeklaim sudah berdamai dengan Sudewo dan tidak lagi menuntutnya untuk lengser.
Menurut Husein, kesepakatan damai itu terjadi setelah dirinya melakukan panggilan video dengan Sudewo pada Selasa (19/8/2025).
“Sudah batal, saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi dan masyarakat sudah saya kasih tahu, 25 batal."
"Pertimbangannya, semakin saya lihat, orang-orang itu semakin melenceng jauh. Kayak-kayak ditunggangi politik. Kalau saya dari awal riil dari masyarakat,” jelasnya kepada TribunJateng.com via sambungan telepon, Selasa.
Ahmad Husein membatalkan rencana aksi lanjutannya karena merasa hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang sudah ditunggangi kepentingan politik.
“Intinya mohon maaf pada masyarakat. Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan 25 batal demo,” ungkapnya.
Ahmad Husein membenarkan dirinya telah berkomunikasi dengan Sudewo melalui panggilan video call.
Dalam panggilan tersebut, menurutnya politikus Partai Gerindra itu sudah mendengarkan semua aspirasinya.
“Betul, saya tadi video call-an sama Pak Bupati. Pertama, saya dulu yang menghubungi, kemudian saya ditelepon Pak Bupati. Beliau posisi lagi di kantor."
"Aspirasi saya diterima bupati dari bawah, ibaratnya kepala desa, saya suruh tekan bupati agar pembangunannya maksimal. Biar pembangunan itu tahun ini membangun, tahun depan dana desanya buat yang lain,” jelasnya.
Husein mengatakan, ia sudah berdamai dengan Sudewo.
Baginya, Sudewo sudah membuktikan bisa merangkul masyarakat dengan mengakomodasi tuntutan-tuntutan massa.
“Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser. Kalau saya dari awal kan memang dari masyarakat, tidak ada tunggangan politik,” ucapnya.
Husein menyadari pernyataannya akan mendatangkan tudingan-tudingan negatif dari publik.
Namun, ia tak mau ambil pusing seandainya dituduh menerima suap.
“Biarin saja, besok kelihatan [apakah saya disuap atau tidak]. Wong omahku yo elek wae kok [rumahku ya jelek saja kok],” tandasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Aksi 25 Agustus 2025 Batal Digelar? Ahmad Husein Klaim Berdamai dengan Bupati Pati Sudewo.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Mazka Hauzan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.